CIANJUR – Warga masyarakat di Kampung Pasekon Loji, RT 01/RW 17, Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, kembali menyuarakan penolakan terhadap operasional sebuah gudang milik PT Genkipro. Perusahaan ini sebelumnya dikenal dengan nama PT Seketsa.
Ketegangan memuncak menyusul rapat warga yang digelar hari ini Rabu (15/10/2025). Ini merupakan rapat kedua yang dilakukan warga secara khusus untuk membahas masalah tersebut. Inti dari permasalahan adalah dampak aktivitas gudang yang dinilai sangat mengganggu ketenangan dan keamanan lingkungan.
Keluhan utama warga berpusat pada lalu lintas kendaraan berat, seperti truk kontainer dan truk besar lainnya, yang hilir mudik mengangkut barang. Aktivitas kendaraan-kendaraan besar ini tidak hanya menimbulkan kebisingan tetapi juga dituding sebagai penyebab utama kerusakan jalan di lingkungan tersebut.
“Jalan di RT 01 ini sudah rusak parah karena setiap hari dilalui truk-truk besar milik gudang tersebut. Ini sangat membahayakan bagi pengendara lain, terutama sepeda motor dan anak-anak,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga menilai keberadaan gudang tersebut telah menurunkan kualitas hidup mereka. Selain masalah kebisingan dan kerusakan jalan, warga juga khawatir akan dampak lain seperti polusi debu dan berkurangnya rasa aman.
Dalam rapat tersebut, warga sepakat untuk memberikan tekanan dan meminta tindakan tegas dari pihak-pihak terkait, seperti Pemerintah Desa Cipanas, Kecamatan, hingga Dinas Perhubungan. Warga menuntut adanya solusi permanen untuk mengatasi masalah ini.
“Jika tidak ada tindakan tegas dari pihak terkait dalam waktu dekat, kami selaku warga siap untuk melakukan tindakan sebagai bentuk protes,” tegas pernyataan bersama warga yang dibacakan dalam rapat.
Hingga berita ini diturunkan, upaya untuk mendapatkan konfirmasi dari manajemen PT Genkipro belum berhasil. Sementara itu, pihak Pemerintah Desa Cipanas disebutkan akan segera melakukan koordinasi untuk menindaklanjuti keluhan yang disampaikan oleh warga.
Konflik antara warga dan PT Genkipro ini diperkirakan akan terus berlanjut jika tidak ada titik terang yang diberikan kepada masyarakat setempat. Warga berharap suara mereka didengarkan sebelum kondisi menjadi semakin buruk.
HDS/Najib
