Buseronlinenews

RS Mardi Rahayu Gelar Gathering Komunitas Peduli Stroke

Kudus-Peringatan hari Stroke sedunia yang dilaksanakan setiap tanggal 29 Oktober merupakan salah satu momen pengingat bahwa stroke masih ada di antara kita. Tahun ini tema hari stroke sedunia adalah Every Minute Counts yang berarti Setiap Menit Berharga. Stroke merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia, dengan angka kematian 131,8 jiwa per 100.000 penduduk. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, sebanyak 8.3 per 1.000 penduduk Indonesia terkena penyakit stroke. Stroke juga merupakan penyebab utama kecacatan di Indonesia.

Kegiatan stroke hari ini diperingati oleh RS Mardi Rahayu melalui gathering Komunitas Peduli Stroke yang dikemas dalam acara pemeriksaan gula darah, kolesterol, tekanan darah, senam stroke, dan edukasi kesehatan secara gratis tanpa dipungut biaya. Para anggota komunitas yang terdiri dari para penyintas stroke, keluarga penyintas stroke dan masyarakat lainnya memperoleh edukasi ‘Menurunkan Risiko Stroke dengan Mengubah Gaya Hidup” dari dokter spesialis Neurologi RS Mardi Rahayu yaitu dokter Noviandi Herlambang serta edukasi “Latihan Fisioterapi Pasca Stroke untuk Pemulihan” dari fisioterapis RS Mardi Rahayu juga yaitu Dian Purbasari Maharti.

Komunitas Peduli Stroke yang diketuai oleh Ratna Purinasari, S.Kep, Ners, M.Kep telah terbentuk sejak tahun 2017 dengan jumlah anggota 248 orang, merupakan wadah komunikasi untuk saling berbagi informasi, edukasi, suka duka dalam menghadapi tantangan sebagai penyintas stroke juga terbukan bagi keluarga yang merawat penyintas stroke.

Pujianto, Direktur Utama RS Mardi Rahayu menjelaskan: ‘Salah satu layanan unggulan RS Mardi Rahayu selain menjadi Pusat Pelayanan Kecelakaan adalah Penanganan Stroke Terintegrasi yang di singkat menjadi STROKE PASTI dimana kami berkomitmen memberikan layanan stroke dengan jalur cepat atau khusus (Fast Track), kami juga siap menjemput pasien dengan layanan Jemputan Ambulans Gratis menuju IGD, nonstop selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu untuk memastikan bahwa periode emas (golden period) waktu penatalaksanaan stroke selama 4,5 jam dari serangan pertama dapat tercapai. Dengan kecepatan waktu diagnostik melalui pemeriksaan CT Scan Kepala dan pemberian terapi yang tepat dalam periode emas penatalaksanaan stroke tersebut diharapkan dapat menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat stroke.

Selama pelayanan perawatan stroke terintegrasi, pasien akan dirawat di ruangan unit stroke yang merupakan ruang perawatan khusus pasien-pasien stroke. Para keluarga akan mendapat edukasi cara perawatan pasien stroke selama masa rawat inap, dengan harapan saat pulang ke rumah, keluarga dapat terus mendukung para penyintas stroke dalam menghadapi keterbatasan fisik yang terjadi. Layanan antar pulang gratis juga disiapkan oleh RS Mardi Rahayu, sehingga seluruh pelayanan stroke dapat terintegrasi mulai dari sebelum masuk RS hingga kembali ke rumah.’

Kami mengajak seluruh masyarakat mewaspadai gejala dan tanda stroke yang disingkat dengan kata SEGERA KE RS dan pastikan Anda mendapat akses layanan cepat untuk stroke karena setiap menit sangat berharga. Apabila membutuhkan ambulans, dapat menghubungi RS Mardi Rahayu di nomor 08112710911, demikian tukasnya.

( JIMMY )