Buseronlinenews.com – Sekoban salah satu desa di kecamatan Lamandau kabupaten Lamandau dalam kegiatan pengelolaan dana ADD – DD selama ini kurang transparan dan infonya ada dana yang dikucurkan namun keberadaan fisiknya diduga tidak ada dan ada fisiknya tapi tidak bisa di manfaatkan, seperti penuturan Suprianto (61) dan Giat (74) warga desa Sekoban kepada awak media (12/10) di desa Sekoban.
Giat dan Suprianto menyampaikan, di tahun 2016 – 2019 ada dana untuk kegiatan usaha BUMDES sekitar 200 juta apakah dana itu masih ada atau tidaknya nyatanya sampai saat ini warga tidak tau sama sekali, pengadaan 50 ekor Babi ternak hanya separuh yang diberikan ke warga, air bersih program Pamsimas APBD dan penambahan jaringan pendanaannya dari desa sampai saat ini warga belum pernah menikmati air bersih dari awal dibangun, keberadaan perahu karet dan lain – lainnya masih warga pertanyakan? mungkin dengan adanya pemberitaan ini nantinya pemdes Sekoban bisa transparan termasuk pendapatan dari jembatan gantung, BPD juga harus transparan kepada warga mengenai sejauhmana pengawasannya selama ini,” papar bapak – bapak ini mengakhiri penyampaiannya.
Sekretaris Desa ( Sekdes, red) dilansir dari beberapa sumber keberadaan Sekdes di pengelolaan ADD – DD sangat krusial dalam administrasi dan pengelolaan keuangan desa mengingat Sekdes sebagai koordinator dalam proses penyusunan anggaran.
(Mr boen 025)







