Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto hari ini menerima kunjungan kenegaraan dari Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, di Jakarta.
Pertemuan bilateral tersebut menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat kemitraan strategis kedua negara di berbagai sektor, menegaskan kembali peran Indonesia dan Brasil sebagai kekuatan utama di Selatan Global.
Dalam pertemuan yang berlangsung produktif ini, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan delapan nota kesepahaman (MoU) yang mencakup kerja sama di bidang energi, pertambangan, sains dan teknologi, serta pertanian.
Salah satu fokus utama adalah kolaborasi dalam pengembangan bioetanol dan mendorong perdagangan tanpa ketergantungan pada Dolar AS.
Presiden Prabowo Subianto menyatakan kekagumannya terhadap kebijakan Presiden Lula da Silva dan menekankan kesamaan angka keberuntungan mereka, yaitu angka 8.
Pertemuan ini juga menandai kesepakatan untuk segera memulai negosiasi perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Mercosur (blok dagang Amerika Selatan yang didominasi oleh Brasil).
Selain isu ekonomi, kedua kepala negara juga menyepakati dorongan bersama untuk gencatan senjata dan perdamaian abadi di kawasan Palestina dan Ukraina.
Presiden Lula da Silva menekankan bahwa dunia masih berutang sejarah pada Indonesia karena perannya dalam Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung, dan mendorong pembaruan kemitraan 17 tahun setelah kunjungan terakhirnya.
(Red)
