Rupat- Masyarakat meminta Pemerintah untuk mencarikan solusinya terkait kelangkaan pasir beberapa bulan belakangan ini di Rupat dan kabupaten Bengkalis .
Akibat kelangkaan pasir itu, mengakibatkan banyak pekerjaan pembangunan terhenti dan sejumlah pekerja serta pengusaha jasa angkutan juga ikut menganggur, ungkap warga dalam keterangannya jum’at (24/10/2025).
Salah seorang warga mengatakan, para jasa angkutan tidak bisa mengambil pasir yang bersumber dari laut baik yang ada di pulau Rupat dan Palau ketam karena adanya larangan dari Pemerintah untuk penggalian pasir bangunan di pulau Rupat
Tak seharusnya Pemerintah melarang untuk penggambilan pasir laut, sebab kebutuhan pasir dalam proses pembangunan sudah menjadi kebutuhan mutlak, andai pun di larang dengan alasan faktor situasi iklim dan cuaca, maka harus diatur dengan berbagai pola sehingga pasir untuk pembangunan tetap tersedia, katanya
Untuk itu, warga masyarakat meminta Pemerintah untuk mencarikan solusinya, agar kelangkaan pasir saat ini bisa teratasi terutama di pulau Rupat atau di tempat yang lain dan yang membutuhkan tidak menjadi lama, sehingga dampak kehidupan masyarakat tidak semakin meluas.
” Coba bayangkan, jika kelangkaan pasir semakin lama, pasti akan berdampak pada masyarakat mata pencaharian yang hidupnya semata mata sebagai pekerja jasa angkutan material pasir maka, mereka akan menjadi pengangguran dan ekonominya mati”, ujarnya .
Sebagaimana halnya keluhan salah seorang pengawas pekerjaan pembangunan toko di kawasan Kecamatan Rupat kabupaten Bengkalis kepada media ini Jum’at (24/10/2025) menyebutkan, kelangkaan pasir itu terjadi dikarenakan saat ini adanya larangan dari Pemerintah untuk penggalian pasir bangunan di perairan Rupat
“Kami dengar kelangkaan pasir bangunan ini terjadi akibat adanya larangan dari Pemerintah untuk penggalian pasir di perairan Rupat, sehingga berdampak terhadap seluruh pekerjaan pembangunan, teruma para pekerja yang telah kami datangkan dari daerah sampai disini harus menganggur”, keluhnya.
Dan salah seorang warga saat di jumpai awak media ini disalah satu warung.jalan pelajar batupanjang saat berkumpul membahas kelangkaan pasir saat ini berharap kepada pemerintah kabupaten Bengkalis dan provinsi riau agar secepatnya mencari solusi agar pasir yang ada di perairan Rupat bisa berjalan seperti semula, dan apa bila tidak bisa beroperasi Akan banyak lagi kerugian warga, karna akan banyak perkebunan sawet warga kemalingan, dan dari itu kami selaku warga berharap. Kepada mentri pertambangan pusat ( jakarta) agar bisa secepatnya memberi perintah dan memberi solusi yang positif, ujarnya
Nasri







