JAKARTA – Pemerintah mengambil langkah signifikan untuk mempercepat implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan membentuk Tim Khusus Koordinasi Penyelenggaraan MBG.
Pembentukan tim ini didasarkan pada kebutuhan mendesak untuk mencapai target ambisius, yakni menjangkau 82,9 juta penerima manfaat dalam sisa waktu yang tersedia, serta mengatasi tantangan logistik di lapangan.
Juru Bicara Kepresidenan, dalam keterangannya, menjelaskan bahwa Tim Khusus ini akan beranggotakan perwakilan lintas kementerian/lembaga, termasuk Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, dan Badan Gizi Nasional (BGN). “Peran tim ini sangat vital.
Mereka harus memastikan sinkronisasi data penerima, memetakan kebutuhan bahan pangan per daerah, dan yang paling penting, mengintegrasikan pasokan dari UMKM dan produsen lokal,” ujarnya.
Laporan terbaru dari BGN menunjukkan bahwa program MBG tidak hanya berdimensi gizi, tetapi juga ekonomi.
Hingga saat ini, program tersebut telah melibatkan lebih dari 18.800 UMKM di seluruh Indonesia, yang secara langsung berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan perputaran ekonomi di tingkat desa.
Dengan adanya Tim Khusus, Presiden berharap masalah klasik seperti kualitas gizi yang tidak merata, keterlambatan distribusi, dan potensi penyalahgunaan anggaran dapat diminimalisasi, menjamin bahwa manfaat MBG benar-benar dirasakan oleh generasi muda Indonesia.
(Red)







