Buseronlinenews

Purbaya Guyur Likuiditas Rp 200 T hingga Perangi Rokok Ilegal

JAKARTA, – Genap satu bulan menjabat sebagai Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa telah membuat serangkaian kebijakan yang disebut sebagai “gebrakan” untuk mengakselerasi perekonomian Indonesia.

Gebrakan yang paling fenomenal adalah keputusan untuk menarik dana pemerintah yang menganggur di Bank Indonesia (BI) senilai Rp 200 triliun dan menempatkannya di lima bank BUMN (Himbara) per 12 September 2025.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan likuiditas dan mendorong penyaluran kredit ke sektor riil, mulai dari UMKM hingga infrastruktur.

Beberapa gebrakan signifikan lain dalam satu bulan pertamanya meliputi:

  1. Tidak menaikkan tarif cukai rokok pada tahun 2026, sebagai upaya pemulihan industri tembakau.
  2. Memberikan insentif PPh 21 Ditanggung Pemerintah untuk pekerja di sektor padat karya.
  3. Berencana menambah penempatan dana pemerintah di Bank Jakarta dan Bank Jatim untuk pemerataan ekonomi daerah.
  4. Mengejar sekitar 200 penunggak pajak besar dengan total tagihan yang sudah inkracht (berkekuatan hukum tetap).
  5. Menyatakan kesiapan untuk menarik anggaran belanja kementerian/lembaga yang tidak mampu menyerap dananya secara efektif.

Kebijakan-kebijakan ini memperlihatkan fokus Menkeu Purbaya pada pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh suntikan likuiditas dan peningkatan kepatuhan pajak.
(Red)