Penolakan Konferensi Cabang GP Ansor Kabupaten Demak

BuseronlineNews.com, DEMAK – Menolak disahkan/ditetapkannya Sahabat LATHIFA FAHRI sebagai Ketua PC GP Ansor Kabupaten Demak dalam forum Konfercab GP Ansor Demak di YPI Hidayatul Mubtadiin Bulusari, Senin, 27 Februari 2023.

Menyatakan proses Konfercab GP Ansor Demak Tahun 2023 di YPI Hidayatul Mubtadiin Bulusari tidak sah karena cacat prosedur, hingga ada proses rekonsiliasi bersama antara para pihak. Penolakan dikarenakan:

a. Korwil dan beberapa Ketua PAC GP Ansor Kecamatan di Demak tidak fair. Hak Pimpinan Ranting dikebiri, surat undangan maupun rekomendasi untuk prasyarat keikutsertaan Konfercab GP Ansor Demak (sebagaimana syarat yang dibuat panitia) ditahan.

b. Terdapat SK PR GP Ansor yang pasif/ non-aktif masa berlakunya namun tidak diingatkan untuk proses reorganisasi, tiba-tiba diberi formulir surat Rekom.

c. Terdapat 11 PR GP Ansor Ranting di PAC Guntur hanya karena persoalan teknis, SK tersebut tidak diterbitkan sehingga kehilangan hak mengikuti konferensi.

d. Terdapat 16 PR GP Ansor Desa-desa di Dempet beserta 1 PAC ke Sahabat Lathifa Fahri. Saat dikonfirmasi ke Ranting Merak, Harjowinangun, Sidomulyo, dan Brakas tidak merasa tanda tangan dan mendukung (red: pemalsuan dukungan).

e. Pada Senin siang, 27 Februari 2023, antara Lathifa Fahri dan Mukhamad Nur Huda telah bertemu difasilitasi sahabat Ulil Arham, namun belum mencapai kata MUFAKAT. Oleh sahabat Ulil Arham, disampaikan akan ada proses musyawarah tahap berikutnya sampai menemukan kata MUFAKAT. Tiba-tiba Sahabat Ulil Arham yang juga Ketua Caretaker dan Sekretaris Caretaker Sahabat Hadi Masykur secara sepihak memutuskan Lathifa Fahri terpilih secara aklamasi beberapa saat setelah acara seremonial pembukaan Konfercab, tanpa melalui proses sebagaimana diatur dalam PD/PRT. Di sisi lain, masih banyak peserta Konfercab tertahan di luar pintu gerbang YPI Hidayatul Mubtadiin. Maka, proses Konfercab cacat prosedur.

Proses rekonsiliasi akan terus diupayakan sembari menunggu arahan serta Nasihat sesepuh dan ulama, diantaranya (KH Munif Muhammad Zuhri, KH Baidhowi Misbah, KH Aminudin Mas’udi, KH Muhammad Asyiq, KH Zaenal Arifin Ma’shum). Ulama-ulama tersebut yang memberikan dawuh sekaligus restu langkah kami.

(Aksin _Woto)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.