Robohnya Jembatan Cicareuh Yang MenghubungkanDesa Tarisi-Bantargadung Masih Menyisakan Kendala

Sukabumi-buseronlinenews.com, belakangan ini bencana alam sering melanda kabupaten Sukabumi hingga menimbulkan kerugian harta benda, bahkan tidak sedikit menelan korban jiwa.

Banyak bangunan dan infrastruktur pada be-berapa wilayah desa dan kecamatan di kabupaten Sukabumi ikut rusak, dari mulai rumah tinggal warga hingga pasilitas umum, seperti infrastruktur jalan dan jembatan, akibat longsor, pergerakan tanah dan banjir bandang yang banyak merobohkan jembatan-jembatan baik yang ada di ruas jalan nasional maupun jalur kabupaten hingga memutus akses keluar masuknya kendaraan,

Hal itu tentu membuat pemerintah kabupaten harus bergerak cepat dalam mengatasi berbagai kendala demi keamanan dan kenyamanan terlebih keselamatan masyarakat menjadi prioritas, lalu upaya penanganan pembangunan infrastruktur pun menjadi tanggung jawab pemerintah agar segala bentuk kegiatan dan aktivitas tetap lancar.

namun Demikian ternyata masih ada warga Kecamatan Warungkiara desa Tarisi yang masih kesulitan lantaran akses keluar masuknya terputus, akibat jembatan yang roboh diterjang banjir bandang Sungai Cicareuh be-berapa bulan lalu.

Kepala Desa Tarisi H.Sutendi saat dikonfirmasi buseronlinenews.com, terkait keluhan warga yang mengaku kesulitan akses jembatan, H.Sutendi membenarkan, pasca robohnya jembatan sungai Cicareuh be-berapa waktu lalu memang menimbulkan kesulitan bagi warga kami, bahkan sempat be-berapa hari pasca kejadian itu ada be-berapa warga yang kendaraannya tidak bisa dibawa pulang, dan dititip di kampung Citamiang desa Bantargadung.

jembatan itu merupakan akses utama warga desa Tarisi khusunya umumnya warga desa Hegarmanah, sehingga kami harus membuat alternatifnya dengan membuat jembatan jembatan gantung, ujar H.Sutendi.

kami bersama warga hanya bisa membuat jembatan gantung sementara yang terbuat dari bambu, jembatan gantung itu hanya bisa di lalui kendaraan roda dua saja, agar tidak terlalu lumpuh aktivitas warga kami, kata H.Sutendi.

Dengan adanya kondisi seperti itu kami pemerintah desa pun merasa kesulitan, seperti saat ini kami pemdes akan merealisasikan dana desa untuk kegiatan pengaspalan jalan, kan belum bisa kita laksanakan kegiatan itu, lantaran terkendala dengan bahan material dan alat berat yang belum bisa masuk ke titik lokasi, kayaknya terpaksa harus menunggu pembangunan jembatan dulu, jelasnya.

Resty Ap