Petani Padi Bojongpicung Keluhkan Harga Sewa Lahan Milik Pemerintah.

Cianjur Buseronline.com-Harga sewa lahan pesawahan di bojongpicung kabupaten cianjur jawa barat, naik dari 2,3 ton menjadi 2,4 ton perhektar di setiap panen, hal ini di keluhkan oleh para penggarap di lahan pemerintah, yang di kelola BBPP kecamatan bojongpicung.

Menurut salah seorang penggarap jajang (74) warga Desa hegarmanah mengatakan, saya ingin ada keteransparanan dari pihak BBPP bojongpicung terkait sewa lahan di tanah milik pemerintah provinsi, serta dalam melaksanakan penanaman harus kompak dan bareng, jangan sampai menunggu program, intinya semua kompak,” kata jajang 17/04/25.

Sebab ketika kita menanam padi di lahan pesawahan, tanpa ada kekompakan maka ketika terkena hama siapa yang bertanggung jawab, selain itu saya juga meminta pada pihak BBPP bojongpicung, untuk segera perbaiki irigasi sepanjang 160 meter yang tepat di pinggir jalan, bahkan saya selaku petani penggarap selalu mengikuti aturan pihak BBPP,” jelasnya.

Karena pada awalnya pembayaran sewa lahan dengan menggunakan hasil panen (Padi) sebanyak 2,15 ton, adapun yang 2,5 kuintal itu adalah parodi sebagai pembayaran obat obatan, yang di sayangkan saat ini, pihak BBPP tidak adanya keterbukaan pada petani, saya sebagai penggarap lahan tersebut sebanyak 2 H dengan membayar sewa menggunakan padi sebanyak 2,8 ton,” terangnya.

Jadi dalam hal ini, saya selaku penggarap berharap adanya pengurangan anggaran sewa lahan dari pihak BBPP, dan transparan dalam segala program, agar kami para petani tau dan tidak keberatan dalam melakukan pembayaran uang sewa, di lahan pemerinta, tapi walau demikian saya selalu bertahan menggarap lahan tersebut, karena saya tidak memiliki lahan untuk bertani,” pungkasnya.

Rafli hidayat.