Dugaan Adanya Pemotongan Dana Desa BLT, Oleh Oknum RT Di Cianjur

Cianjur -keluarga penerima manpaat (KPM), Bantuan Langsung Tunai Dana Desa ( BLT DD), tahun anggaran 2025 tahap 1 di salah satu Desa di kabupaten cianjur, kini menjadi keluhan bagi warga yang haknya di potong sebesar Rp 600 ribu rupiah, yang seharusnya terima Rp 900 ribu rupiah.

Bahkan dugaan adanya pemotongan anggaran Dana Desa Untuk BLT, bukan kali pertama terjadi, di tahun 2024 pun sudah terjadi, sehingga masarakat penerima manfaat merasa di rugikan, walau hal ini adalah pemberian dari pemerintah buat masarakat kecil, tapi teridikasikan di sunat ( pemotongan ).

Menurut warga penerima manfaat yang enggan di sebutkan namanya mengatakan, memang saya baru kali ini mendapatkan bantuan BLT DD, awalnya saya menerima sesuai dengan dokumetasi Desa, sebesar Rp 900 ribu rupiah untuk jatah 3 bulan yang perbulanya Rp 300 ribu rupiah.

Namun setelah di rumah uang tersebut di minta oleh salah satu petugas, sebesar Rp 600 ribu rupiah, sisanya yang Rp 300 ribu itulah yang saya terima,” kata KPM rabu 26/03/25.

Di sisi lain kadus umar menjelaskan saat di mintai keterangan, bahwa saya tidak pernah memerintahkan pada RT untuk memotong anggaran tersebut, saya hanya menyuruh Rp 100 ribu rupiah itupun kalau ada ke ridoan dari KPM alias tidak memaksa, untuk merawat jalan Desa karena perlu ada perawatan jalan ( babad ),” terang umar 26/03/25.

Sekdes Desa kubang Deden membantah, dengan adanya pemotongan BLT tersebut, alasanya bahwa pihak Desa tidak pernah memerintahkan hal ini, karena hal ini memang sudah mencoreng nama baik Desa dan oknum tersebut harus benar benar bertanggung jawab.

Saya tidak tau hal ini terjadi, karena kami tidak pernah memberikan intruksi untuk melakukan pemotongan, dari 37 penerima manfaat semuanya beres, adapun potongan tersebut itu adalah oknum,” tandasnya.

Rafli hidayat.