Kalteng Jaringan Irigasi Potensi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Desa Khususnya Petani, Pulang Pisau TA. 2025 Pengelolaan Irigasi Diduga Tidak Maksimal Hingga Timbulkan Keluhan Warga Di Maliku Baru

Buseronlinenews.com –  Pemerintah Pusat lalui Balai Wilayah Sungai (BWS, red) Kalimantan II dengan penggunaan dana yang sangat besar di pembangunan ataupun peningkatan serta pengelolaan atas objek fisik yang kedepan ditangani pastilah direncanakan dengan matang yang didasari pertimbangan – pertimbangan akurat sesuai situasi lingkungan dan pada kepentingan masyarakat yang kedepannya lebih baik.

Kalimantan Tengah (Kalteng, red) kabupaten Pulang Pisau kecamatan Maliku Baru adalah daerah sungai dan gambut, faktor kondisi wilayah sungai dan gambut serta pada potensi peningkatan perekonomian masyarakat, baru – baru ini TA. 2025 melalui Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air pada Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Palangka Raya yang berkantor di Jl. Tjilik Riwut Km 3,5 Palangka Raya infonya ada agenda dan pelaksanaan kegiatan pekerjaan dalam pengelolaan jaringan Irigas di pedesaan wilayah kecamatan Maliku Baru dan saat ini tahap pekerjaan sudah selesai dikerjakan, harusnya warga senang, sementara awak media mendengar keluhan warga yang tidak puas atas hasil pekerjaan yang baru dikerjakan, diduga pengelolaan Irigasi tidak maksimal dikerjakan.

Menurut salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya, kepada awak media di kecamatan Maliku Baru (19/2) warga mengeluh atas hasil pekerjaan yang dikerjakan, bisa kita lihat tidak adanya sarana jalan seperti gorong – gorong ataupun titian kayu sebagai penghubung ke area jalan usaha tani yang disamping jaringan Irigasi yang dikelola, masih terlihatnya tumbangan pohon di sekitar jaringan Irigasi, adanya hasil pekerjaan yang dikerjakan berkelok – kelok atau kurang rapi, diduga adanya jaringan Irigasi yang tidak dikerjakan dan tidak adanya tanda – tanda transparansi dilokasi jaringan Irigasi yang dikerjakan pengelolaannya sementara warga perlu sekali adanya keterbukaan informasi yang ditampilkan yang dapat diakses warga masyarakat yang nantinya tentu akan lebih memudahkan masyarakat dalam menanggapi, mengawasi dan mengevaluasi kinerja pemerintah,” kata warga ini kepada awak media dan mengingatkan bahwa pengelolaan jaringan Irigasi ini adalah bagian dari program pemerintah pada potensi di peningkatan perekonomian masyarakat desa pada umumnya dan khususnya bagi petani maupun pekebun.

Di Palangka Raya, sampai saat ini BWS Kalimantan II belum berikan tanggapannya atas konfirmasi tertulis dari beberapa awak media terkait pengelolaan jaringan Irigasi TA.2025 ini.

( Mr boen 025/hy4n) Kalimantan