Apen Warga Kp Bojongkerta Desa Kertamukti Mengaku Cemas Takut Terjadi Longsor Besar, Pasalnya Rumah Tinggalnya Berdekatan Dengan Lereng Lokasi Proyek Milik PLTM

Sukabumi-buseronlinenews.com, kekhawatiran dan rasa Cemas warga kampung Bojongkerta saat intensitas hujan tinggi cukup beralasan, pasalnya belakangan ini bencana alam sering melanda wilayah kabupaten Sukabumi, termasuk kecamatan Warungkiara.

Seperti yang dirasakan Apen bersama yang lainnya warga kampung Bojongkerta Desa Kertamukti yang rumahnya berdekatan dengan bibir lereng yang akan dijadikan saluran Air milik PLTM, Apen mengaku tidak tenang saat malam hari turun hujan dengan durasi panjang, karena be-berapa Minggu lalu sudah pernah terjadi longsor pada bagian bawah lereng, sehingga pagi harinya saya bergegas mendatangi kantor proyek untuk menyampaikan kejadian itu, saya sampaikan kepada orang kantor proyek PLTM, namun sampai saat ini belum ada tindakan yang membuat saya tenang.

Lalu kejadian serupa longsoran kecil terus terjadi, dan untuk kedua kalinya saya sampaikan lagi kepada pihak kantor, bahkan belakangan ini saya tidak bisa tidur dengan tenang saat malam turun hujan, ujar Apen.

Rasa Cemas dan Was-was saya terus ada, perasaan takut membayangi saya, sehingga pada saat hujan deras sampai malam saya tidak bisa tidur, (waktu hujan ageng dugi ka weungi abdi teu daek sare aduuh) ujar Apen dengan nada cemas, pada Selasa sore 11 Maret 2025.

Lalu pagi harinya saya mendatangi lagi kantor PLTM untuk menyampaikan terjadi longsoran kecil, lalu ada jawaban dari orang kantor PLTM, dengan mengatakan, kalau nanti lahannya sudah di bayar baru bisa dikerjakan perbaikan.

Saya katakan lagi, segera atuh pak, jangan seolah pura-pura tidak melihat, bahkan dari kejadian longsor yang pertama saja hingga kini belum ada perhatiannya, ujar Apen menyampaikan oembicaraannya saat dia berkomunikasi dengan pihak kantor.

Dan setelah itu ada dua hari kebelakang pernah ada orang kantor yang lagi survei kesini, saya ngomong lagi ke orang kantor itu, dengan adanya proyek ini apa sih yang di untungkan bagi saya, bagi saya hanya dirugikan, karena bagi saya mah tidak ada untungnya pak, kata Apen memaparkan saat perbincangannya dengan pihak proyek.

Karena yang saya inginkan, tebing lereng ini dapat diperkuat permanen sehingga tidak terjadi longsor yang lebih besar lagi, agar ada ketenangan dan kenyamanan kami yang berada disepanjang pinggiran lereng ini. “Sehingga saya bersyukur lah dengan adanya media, semoga melalui pemberitaan dapat segera menjawab keluhan saya”.

Sementara kepala desa kertamukti Dede menanggapi adanya keluhan warga disekitaran lereng itu, hal itu juga sudah saya sampaikan kepada pelaksana yang juga pihak kantor, dan pihak kantor pun merespon nya, dengan mengatakan akan segera melakukan proteksi lereng itu, lalu akan segera dikerjakan setelah lahan dibayar, dengan cuaca sudah memungkinkan, karena pada tahap ini sedang proses pengukuran lahan dan akan segera dilakukan pembayaran, kata pihak proyek atau kantor, singkat kades melalui pesan WhatsApp nya.

Lalu dihari Selasa 12/03/2025 Humas PLTM Kertamukti Priyadi dihubungi melalui saluran WhatsApp nya dikonfirmasi, terkait radius proyek PLTM dengan pemukiman Warga, adakah radius atau jarak tertentu lokasi proyek dengan pemukiman warga, dan kalau ada, berapa radius atau jarak aman antara lokasi proyek dengan rumah-rumah warga, dan seperti apa keamanan dan kenyamanan bagi lingkungan atau warga yang rumahnya berdempetan dengan lokasi proyek.

Namun sayang humas PLTM Priyadi belum dapat memberikan jawabannya, yang bersangkutan hanya menjawab, maaf saya lagi dijalan, jika butuh informasi silahkan datang ke kantor, dijam kerja, trimakasih, cetusnya.

Resty Ap