Hujan Deras Mengguyur Puncak Bogor, Jembatan Utama Putus yang menjadi Penghubung Antara Leuwimalang dan Desa Jogjogan

BuseronlineNews.com // Bogor – Betul sekali kami berada di jembatan utama yang menjadi penghubung antara Desa Leuwimalang dan Desa Jogjogan di kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor.

Jembatan yang dilintasi kali ciliwung ini putus usai hujan lebat yang melanda wilayah bogor sejak minggu lalu. Lokasi ini hanya berjarak 850 meter dari jalan utama atau jalan raya puncak.

Di sepanjang aliran sungai ini tanah tanah juga sudah mengalami pengikisan dimana informasi yang kami Terima ini sudah terjadi sejak 1-2 bulan yang lalu.

Keterangan dari warga dan juga penjaga villa yang ada di lokasi ada saat kejadian dalam jangka waktu cukup lama ketinggian air ini mencapai badan jalan jembatan.

Hal ini juga memang dibuktikan dengan adanya beberapa sampah yang tertinggal di badan jalan/ jembatan yang putus.

Akibat dari putusnya jembatan ini juga terdapat SMP Negeri 1 Cisarua dan beberapa sekolah lainnya yang berada di desa Jogjogan terisolir.

Memang untuk hari hari awal ramadhan ini efeknya belum terlalu terasa lantaran masih diliburkan, namun jika sudah memasuki kegiatan pembelajaran para siswa dan juga orangtua harus memutar melalui jalur lain sejauh 5 hingga 6 kilometer jauhnya.

Selain di lokasi ini, juga terdapat total 8 jembatan yang putus di wilayah kabupaten bogor imbas dari hujan deras yang melanda.

2 diantaranya sudah diperbaiki dan sisanya ditargetkan bisa rampung sebelum hari raya idul fitri mendatang.

Hujan deras ini masih terus mengguyur wilayah Kabupaten Bogor sejak 2 hari terakhir, utamanya di malam hari, hal ini menyebabkan kiriman air juga terus melimpah bagi wilayah hilir seperti Jakarta dan sekitarnya. Ketinggian Air Bendungan (Cek Apps Update Menyusul)

Secara keseluruhan terdapat 28 Desa yang terdampak bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor dengan ratusan rumah rusak dan 1300 warga harus mengungsi ke tempat yang aman.

Juga termasuk satu korban jiwa warga desa Citeko kecamatan Cisarua yang hanyut sejauh 8 kilometer ketika berusaha menyelamatkan istri dari terjangan air bah.

Kemarin, Pemerintah Kabupaten Bogor sudah menetapkan status tanggal darurat bencana selama 14 hari kedepan atau hingga 17 maret untuk mengakselerasi bantuan dan pemulihan pasca bencana.

Sementara itu selain bantuan yang diberikan, ini bisa kami sampaikan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto juga menyebut ada kemungkinan relokasi bagi warga terdampak banjir yang tinggal di bantaran sungai.

Dampak lain yang timbul adalah tidak berfungsinya air pam yang ada di daerah sekitar aliran sungai karena mesin terdampak banjir.

Selain banjir, di hari pertama juga terdapat longsor di beberapa lokasi sepanjang jalan raya puncak, akibat adanya hujan lebat yang mengguyur.

(Noce L)