KPU Cianjur Evaluasi Menurunnya Pemilih Dalam Pilkada 2024

Cianjur, buseronlinenews.com – Partisipasi pemilih dalam Pilkada Cianjur 2024 menurun dibandingkan pilkada sebelumnya. KPU Cianjur melakukan langkah evaluasi dari berbagai faktor penyebabnya, termasuk efektivitas kampanye dan peran peserta pemilu.

Diketahui, tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Cianjur 2024 mengalami penurunan drastis dibandingkan pilkada sebelumnya. Berdasarkan data yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur, partisipasi pemilih mencapai 61,67%, turun sekitar 5% dari pilkada sebelumnya

Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Cianjur, Fikri Audah Nsy, mengungkapkan bahwa evaluasi telah dilakukan untuk menganalisis penyebab menurunnya angka partisipasi pemilih ini.

“Kami melihat bahwa angka partisipasi pemilih dalam Pilkada tidak sejalan dengan Pemilu yang sebelumnya mencapai lebih dari 70%. Harapannya, angka itu bisa terbawa ke Pilkada, tetapi ternyata tidak demikian,” ujar Fikri saat ditanyai wartawan, Minggu (23/2/2025).

Menurutnya, fenomena ini terjadi secara nasional dan menjadi salah satu tantangan dalam penyelenggaraan Pilkada serentak. Dia menegaskan bahwa partisipasi pemilih bukan hanya tanggung jawab KPU, tetapi juga melibatkan banyak pihak, termasuk pasangan calon, partai politik, pemerintah daerah, serta para penggiat pemilu.

“Angka partisipasi ini adalah hasil kerja bersama. Para peserta Pilkada, baik pasangan calon maupun partai politik, memiliki peran penting dalam mendorong masyarakat untuk datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya,” tambahnya.

Salah satu faktor yang diduga turut mempengaruhi adalah jarak waktu antara Pemilu dan Pilkada yang terlalu dekat. Hal ini berdampak pada efektivitas kampanye serta mobilisasi pemilih.

“Terdapat masukan dalam diskusi yang menyebutkan bahwa waktu antara Pemilu dan Pilkada yang terlalu singkat membuat mesin politik tidak bekerja maksimal. Kampanye pun kurang optimal, sehingga berpengaruh pada tingkat partisipasi pemilih,” ungkapnya.

Selain itu, menurut dia, ada beberapa faktor lain yang mungkin menyebabkan pemilih tidak datang ke TPS. Salah satunya adalah apakah informasi mengenai Pilkada tidak sampai kepada mereka, atau justru mereka telah mengetahui tetapi secara sadar memilih untuk tidak berpartisipasi.

“Kami melakukan kajian, apakah pemilih yang tidak datang itu karena kurangnya informasi atau karena memang mereka secara sadar memutuskan untuk tidak menggunakan hak pilihnya. Ini menjadi bahan evaluasi bagi kami,” katanya.

Setelah itu, untuk kedepannya, KPU Cianjur akan membawa hasil evaluasi ke tingkat provinsi dan nasional untuk mencari solusi peningkatan partisipasi pemilih. Mereka juga berencana berkolaborasi dengan pasangan calon dan pemerintah daerah serta terus mengedukasi masyarakat agar angka partisipasi lebih optimal di Pilkada mendatang.

“Kami akan membawa hasil evaluasi ini ke tingkat provinsi dan nasional untuk mencari solusi guna meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada mendatang serta terus berkolaborasi dengan pasangan calon dan pemerintah daerah agar lebih maksimal,” pungkasnya.

HDS/Najib

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.