Seorang Wali Murid Datangi SMKN I Campaka, Pertanyakan Dalih Sumbangan

Cianjur- Diduga pungutan berkedok sumbangan sering terjadi di SMKN I campaka kabupaten cianjur, yang di lakukan oleh komite sekolah, hal ini di duga ada rekomendasi kepala sekolah SMKN I campaka cianjur.

Apakah hal itu di latar belakangi oleh ketidak cukupan biyaya pendidikan, yang di cover oleh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sehingga dengan leluasa dan terang terangan harus meminta sumbangan pada para wali murid, sehingga pungutan ini menjadi keluh kesah para wali murid.

Bahkan di duga pungutan sumbangan ini di tumpangi dengan adanya intimidas kepada para siswa di SMKN I campaka, sehingga dengan banyaknya pungutan biyaya sekolah yang di bebankan pada siswa, kini menjadi keluhan bagi para orang tua murid.

Pemerintah telah mengatur pungutan dan sumbangan biyaya pendidikan, dalam peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan (permendikbud), No 75 tahun 2016 tentang komite sekolah.

Dalam peraturan tersebut, sekolah dan komite sekolah di larang melakukan pungutan pada peserta didik, orang tua atau wali murid, pungutan tidak boleh di kaitkan dengan persaratan akademik, baik untuk penerimaan peserta didik, penilayan hasil belajar peserta didik, dan atau kelulusan peserta didik.

Menurut kasubag SMKN I campaka Suherman SE. M.M menjelaskan, pada hari ini betul adanaya bahwa pihak sekolah kedatangan dua orang orang tua murid, untuk mempertanyakan uang yang sejumlah Rp 900 ribu rupiah uang kelulusan, maka kami menjelaskan semuanya pada wali murid, agar tidak terjadi miskomunikasi,” jelasnya senin 17/02/25.

Masalah biyaya kelulus adalah untuk keperluan siswa sebesar Rp 600 ribu rupiah, adapun sisanya sebesar Rp 300 ribu rupiah, adalah untuk pembangunan Toilet sekolah, dan semua ini hasil rapat komite dan orang tua murid, ini adalah hasil kesepakatan bersama, cuman ada miskominikasi saja,” terang Suherman.

Disisi lain Adit (36) selaku orang tua murid mebenarkan, saya merasa keberatan dengan adanya bahasa sumbangan yang tertera di kuwitansi pembayaran, karena bukan saya saja yang terbebani namun banyak yang lainya pun mengeluhkan hal yang sama, sebelum pelaksanaan PKL di mintai sebesar Rp 600 ribu rupiah dengan cara memotong dari program PIP, itupun sama di keluhkan oleh para orang tua,” ungkapnya.

Sementara pihak kepala sekolah SMKN I campaka, menolak di kompirmasi awak media saat di datangi ke SMKN I campaka, dengan alasan sedang sibuk, dan silahkan saja ke kasubag pada senin 17/02/25 lewat telepon WhatsApp nya.

Rafli hidayat.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.