Matinya Sila ke 5 Di polres sampang. Polres Sampang Dituding Lamban Tangani Kasus Anak Korban Pelecehan

Sampang – Di sela sela momentum program seratus hari Astacita Presiden Prabowo Subianto, penegakan hukum di Indonesia kembali disorot tajam. Kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, menunjukkan lemahnya respons aparat hukum. Hingga kini, korban tidak hanya menderita trauma psikologis, tetapi juga gangguan kesehatan yang berkelanjutan.

Mbak Mila, ibu kandung korban dengan wajah amat sedih menyampaikan kepada awak media bahwa iya tidak tahu harus mengadu ke mana dan kepada siapa lagi. Putrinya kini selalu murung, mengurung diri di kamar, sering sakit-sakitan, dan menolak tidak mau bersekolah maupun mengikuti kegiatan mengaji.

“Saya harus mencari keadilan ke mana lagi Mas? Putri saya sekarang hanya menyendiri, sering sakit-sakitan, tidak mau sekolah, dan tidak mau keluar dari kamarnya. Saya sangat berharap pelaku segera ditangkap,” ucapnya.

Mbak Mila, yang sehari-hari bekerja serabutan untuk menafkahi kedua anaknya, memohon dengan sangat kepada aparat penegak hukum agar memberikan keadilan bagi keluarganya. “Saya mohon, tolong tangkap pelaku pencabulan itu. Saya ingin keadilan,” harapnya.

Kritik Pedas Generasi Peduli Negeri

Ketua Tim Generasi Peduli Negeri, Rolis Sanjaya, mengecam keras lambannya aparat hukum dalam menangani kasus ini. Ia menilai, situasi ini semakin memperburuk kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.

“Kami mohon kepada aparat penegak hukum, tolong jangan main-main. Kasihan ibu korban yang sudah melapor sejak dua bulan lalu. Jika kejadian ini menimpa anak atau keluarga Anda, bagaimana? Masa depan korban telah dirampas!” tegas Rolis.

Ia juga menambahkan bahwa pelaku pelecehan seksual harus segera ditangkap dan diproses secara hukum agar ada efek jera. “Kami mendesak Polri, khususnya di Kabupaten Sampang, agar membuktikan kualitas dan integritasnya dengan segera menangkap pelaku. Jangan biarkan tersangka berkeliaran tanpa rasa takut. Jika ini dibiarkan, kepercayaan masyarakat terhadap hukum akan semakin hancur,” tutupnya dengan nada lugas.

Kasus ini menjadi ujian besar bagi aparat penegak hukum di Sampang. Masyarakat menanti langkah konkret untuk memastikan keadilan ditegakkan dan memberi harapan bagi korban dan keluarganya.

Biro Sampang