SAMPANG – Desa Buker Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang Merupakan Desa yang termasuk kekurangan Air Bersih, karena tekstur Geologi dan struktur tanahnya yang berupa Perbukitan. Makanya pemerintah membantu dengan Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jaringan Perpipaan, Namun Na’as proyek tersebut kini terbengkalai.
Menurut Laman LPSE, pekerjaan proyek tersebut dimulai sejak tanggal 25 Juni 2024, dengan total anggaran sebesar Rp. 328.918.322,42,- dari dana APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah).Sedangkan penyedia jasa konstruksi dilaksanakan oleh CV. ‘Bintang Kenari’ Gunung Sekar Sampang.Adapun proyek SPAM itu sendiri berada di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sampang tersebut kini menuai kekecewaan terutama warga Desa Buker.
Hasil pantauan jurnalis Media Buser Rosikin kabiro Sampang beserta awak media di lapangan, memperlihatkan proyek SPAM itu material serta pipa-pipa berserakan karena masih belum terpasang hingga ke rumah penduduk. Ironisnya, air bersih yang dijanjikan sampai hari ini tidak mengalir setetespun ke rumah penduduk. Bahkan diperparah lagi adalah di lokasi proyek tersebut tidak ada aktivitas dari pekerja sehingga pekerjaannya terkesan berhenti di tengah jalan atau mangkrak. Senin 02/12/2024).
Dari kondisi dan keberadaan proyek SPAM yang terbengkalai itu, maka pihak awak media berupaya menggali informasi serta mendapatkan penjelasan dari pihak terkait, akan tetapi tidak membuahkan hasil. M. Ilyas selaku Pj Kades Buker Kecamatan Jrengik saat dihubungi melalui telepon selulernya via WhatsApp enggan memberikan komentar. Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengairan Dinas PUPR Kabupaten Sampang, Atik, juga tidak menjawab dan meberikan tanggapan ketika dikonfirmasi tentang mangkraknya proyek SPAM di Desa Buker tersebut.
Akibat dari kondisi itu, salah seorang warga Desa Buker yang tidak mau disebutkan namanya mempertanyakan keseriusan pemerintah daerah maupun pelaksana dalam menyelesaikan proyek tersebut. “Kami hanya ingin air bersih. Kalau proyek seperti ini saja terbengkalai, bagaimana kepercayaan kami kepada pemerintah daerah selaku penyedia anggaran”, ujarnya.
“Proyek ini seharusnya menjadi solusi bagi permasalahan air bersih yang selama ini menjadi keluhan khususnya warga Desa Buker.Namun, dengan situasi dan kenyataannya sampai detik ini proyek SPAM tersebut justru menjadi simbol ketidakpastian dari pihak terkait sehingga mengundang kekecewaan serta mencederai apa yang menjadi harapan warga”,’katanya.
“Masyarakat disini menunggu tindakan tegas dari pihak berwenang untuk memastikan kalau proyek SPAM ini dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat guna sesuai dengan tujuan awalnya.Selain itu, transparansi dari Dinas PUPR menjadi tuntutan atau atensi utama agar masyarakat memperoleh kepastian tentang nasib proyek SPAM yang telah menguras anggaran lumayan besar ini”, pungkasnya.
Sebenarnya ada Apa dengan Program SPAM di Desa Buker ini karena sangat dinantikan oleh masyarakat, dan seharusnya pemerintah bertindak Tegas akan mangkraknya Proyek tersebut karena ini merupakan program yang Di Danai oleh pemerintah.
TIM