
Buseronlinenews.com- BUKAN saja berhasil membawa Kotawaringin Barat (Kobar, red) lebih maju di peningkatan pembangunan infrastruktur maupun peningkatan perekonomian masyarakat saat menjadi Bupati Kobar periode 2017 s/d 2022, namun Hj. Nurhidayah kelahiran 1975 adalah Bupati perempuan pertama di Kotawaringin Barat dan juga se – Kalimantan Tengah ini di mata masyarakat Kobar yang beraneka ragam agama dan budaya di Kotawaringin Barat adalah sosok pemimpin yang mengerti, memahami dan menghormati perbedaan baik perbedaan agama, budaya dan golongan.
KOBAR dalam kehidupan masyarakat sosialnya yang majemuk sangat perlu adanya pemimpin yang selain berpengalaman dan teruji baik dalam tata kelola pembangunan, menciptakan daya saing dalam peningkatan perekonomian masyarakat terutama masyarakat wong cilik serta mengerti dan memahami tata kelola administrasi pemerintahan perlu juga adanya sosok pemimpin yang pluralisme yang dapat memimpin masyarakat berbeda – beda agama, budaya dan golongan namun dapat menjadikan perbedaan menjadi satu kesatuan masyarakat yang bersama menjadikan Kobar aman kondusif dan makin jaya.
HJ. NURHIDAYAH dimata masyarakat Kobar infonya pribadi yang sangat mengerti dengan perbedaan ragam agama, budaya dan golongan serta pandangan dan ini dibuktikan dengan kehadirannya ditengah – tengah acara duka cita dikeluarga besar Hutahaean yang dimana ibu Rohati Pangaribuan (Op. Isabelle Boru, red) telah tutup usia dan didepan kahalayak ramai yang menghadiri acara duka tersebut (15/11) yang mayoritas suku Batak dan beragama Kristen, Hj. Nurhidayah mantan wakil ketua DPRD Kobar 2014 – 2016 yang notabene muslimah ini memberikan sepatah kata turut berbelasungkawa dan penyampaian penghiburan bagi keluarga besar Hutahaean yang dalam suasana duka.
FLURALISME, paham yang menghargai perbedaan dalam suatu masyarakat luas dan mengakui serta mendukung kelompok yang berbeda untuk tetap menjaga keunikan budayanya masing – masing dan hidup secara toleran dalam masyarakat yang berbeda agama atau keyakinan, tingkatan, golongan serta prinsip dan pandangan, seperti halnya Gus Dur(Abdurrahman Wahid, red) selain pernah sebagai Presiden RI juga dikenal sebagai Bapak Pluralisme.
INFORMASI dari berbagai sumber yang diterima awak media, Hj. Nurhidayah Paslon 02 di Pilkada Kobar 2024 yang berpasangan dengan Suyanto mantan Sekda Kobar pada dasarnya sosok pendengar yang baik, menerima pandangan dan kritikan, toleran, nasionalis, beradat dan berbudaya dan tidak suka berandai – andai namun dibuktikan dan tindakan serta berpihak pada keberadaan wong cilik. Horas, Njuah – Njuah, Mejuah – juah, Ya ‘ ahowu Paslon 02.
(Mr boen 024) Kalimantan
Leave a Reply