Kobar PT.BLP Kembali Panen Sawit Dilahan Klaim Warga Bedaun Yang Diduga Di Luar HGU

Buseronlinenews.com- DIKANTOR desa Bedaun (7/8) puluhan warga berkumpul, awak media menghampiri ketua BPD Bedaun (Salaman, red) yang didampingi Zamzuli Zamzam atas permintaan Zamzuli Zamzam ke awak media untuk meliput kegiatan panen kelapa sawit oleh PT. BLP/ PT. Eagle High dilahan yang diklaim warga yang diduga kebun kelapa sawit tersebut diluar HGU PT. BLP, Salaman menyampaikan bahwa PT. Bumi Langgeng Perdanatrada (PT. Eagle High, red) hari ini kembali lagi panen kelapa sawit dilahan yang diklaim warga desa Bedaun hingga menimbulkan percecokan kecil mengingat kami warga menegur pihak PT. BLP agar jangan lakukan kegiatan panen dilahan yang sudah di klaim ini namun pihak PT. BLP tetap ngotot lakukan panen, sementara Zamzuli Zamzam menambahkan bahwa hal pemanenan ini sudah kita laporkan ke pihak Polres Kotawaringin Barat dan pihak Polres sudah kelapangan dan menghimbau agar sementara jangan dilakukan panen kelapa sawit dilahan yang jadi sengketa ini sampai ada pertemuan antara pihak manajemen pusat PT. BLP dengan warga Bedaun yang dipasilitasi Kapolres dan kami sangat berharap sekali agar permasalahan ini tidak berlarut – larut dalam penyelesaiannya. Selama ini oknum pihak PT. BLP dilokasi lahan yang kami klaim lantaran diluar HGU PT. BLP ada beberapa oknum yang bawa senjata pistol jenis Airsoft Gun, atribut bercorak kesukuan seperti senjata tajam yang diduga pusaka dan juga gunakan atribut organisasi kedaerahan, ungkap Salaman yang dibenarkan Zamzuli Zamzam.

DIHARI YANG SAMA RABU (7/8) malam hari lalui via telpon seluler awak media menghubungi Abdul Gani kades Bedaun, ditanya hal dukungan kades Bedaun atas klaim warga Bedaun dan tuntutannya serta dugaan adanya oknum PT.BLP gunakan senjata pistol jenis Airsoft Gun dan atribut kesukuan, Abdul Gani menerangkan bahwa pagi tadi saya ke Pangkalan Bun menghadiri pertemuan ketahanan pangan di kantor camat Arut Selatan dan halnya lahan kebun kelapa sawit kita sudah tanda tangan dan sepakat dengan pihak kades Sekonyer dan Lurah Kumai Hulu atas pembagian lahan yang dimana desa Bedaun terima lahan kebun kelapa sawit 17 hektar dengan hasilnya 70 juta/bulan yang masuk ke PAD desa Bedaun, desa Sekonyer 300 hektar hasilnya 220 juta/bulan sedangkan Kumai Hulu hanya 2 atau 3 hektar aja, saya tidak pernah mendukung warga klaim lahan di kebun PT. BLP dan PT.BLP bekerja dalam HGU nya dan saya belum dengar hari ini ada panen dilahan tersebut hingga adanya keributan besok saya tanya Babin dan Linmas, memang dulu pernah saya datangi kantor PT. BLP dan saya ingati pak Rizal, Sapri, Ari, dan pak Ardi bagian CSR agar dalam nyekesaiakan masalah dengan warga jangan ada yang mengkaitkan ke hal kesukuan selesaikan secara baik Arif dan bijaksana dan dulu pertengkaran itu infonya memang ada namun hanya pertengkaran mulut saja, harapan saya selaku kades Bedaun agar permasalahan ini cepat diselesaikan oleh Pemkab Kotawaringin Barat secepatnya sesuai prosedurnya, jelas kades Bedaun ini mengakhiri penyampaiannya.

(Mr boen 024/hy4n) Kalimantan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.