BuseronlineNews.com // Blora – Berdasarkan hasil survei yang di lakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada Konferensi Pers yang di gelar di Cafe Omah Mojopahit Blora Jawa Tengah pada Rabu (07/08/2024), Arief Rahman, Bupati terpilih Kabupaten Blora yang saat ini yang menjadi incumbent, masih menempati posisi teratas pilihan kepala daerah Blora 2024.
Direktur CPI – LSI Network, Hanggoro Doso Pamungkas menjelaskan bahwa survei ini dilaksanakan pada tanggal 15-20 Juli 2024. Metode sampling yang digunakan dalam survei ini adalah metode multistage random sampling, dengan margin error -/+ 4,8%. Teknik pengambilan data dalam survei ini melalui wawancara tatap muka (face to face interview) dengan responden.
Adapun jumlah responden yang terlibat dalam survei ini mencapai 440, yang dipilih secara acak dan tersebar merata secara proporsional di seluruh Kabupaten Blora.
Responden dalam survei ini adalah pemilih yang memiliki hak politik 17 tahun keatas atau yang sudah menikah.
” Dalam survei kami menanyakan jika pemilihan kepala daerah dilangsungkan hari ini, siapa yang dipilih oleh responden, untuk tingkat elektabilitas tertutup ditemukan, Arief Rahman berada di urutan teratas, diposisi pertama sebesar 61,4%, disusul posisi kedua Nafi sebesar 7,7%. Prayogo Nugroho dan Tri Yulisetyowati memiliki angka yang sama sebesar, 2,5% di urutan ketiga, selanjutnya Aan Rochayanto dan Siswandi dengan angka yang sama diposisi keempat, sebesar 1,8%. Selebihnya kandidat yang memiliki elektabilitas di bawah 1,1%.” jelasnya
Masih menurut Hanggoro, alasan pemilih memilih Arief rahman sebagai Bupati dikarenakan pengalamannya
dalam memerintah sebanyak 21,1%. Untuk Abu Nafi (32,4%), Prayogo Nugroho (36,3%) dan Tri Yulisetyowati (27,2%), ketiganya didominasi alasan memilih karena kepribadian kandidat.
Selain itu, survei ini juga menguji simulasi tiga pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati. Arief Rohman-Sri
Setyorini unggul 64,3% melawan Tri Yuli Setyowati-Abu Nafi sebesar 7%, Prayogo NugrohoSiswanto sebesar 5,2%, dan menyisakan swing voter 23,5%. Simulasi tiga pasang yang lainnya, Arief Rohman-Sri Setyorini sebesar 63,9% jika melawan HM. Dasum-Abu Nafi sebesar 8,2%, Tri Yuli Setyowati-Siswanto sebesar 4,3%, dan yang belum menentukan pilihan 23,6%.
Lebih jauh Hanggoro menjelaskan tingkat elektabilitas Arief Rahman ini merata keunggulannya di berbagai segmen. Diantaranya yakni segmen gender; Arief Rahman unggul di pemilih laki-laki (63,2%) dan perempuan (59,5%).
Segmen umur; Arief Rahman unggul di semua pemilih, yakni 19 tahun kebawah (33,3%), pemilih 20-29 tahun (71,9%), pemilih 30-39 (63,1%), pemilih 40-49 tahun (55,8%) dan pemilih 50 tahun keatas (63%).
Selanjutnya, di segmen pendidikan, Arief Rahman mendominasi di semua level tingkat pendidikan; pemilih lulus SD/Dibawahnya (57,8%), pemilih SLTP/Sederajat (61,3%), pemilih SLTA/Sederajat (67%) dan pemilih Pernah Kuliah/Diatasnya (77,3%).
Demikian juga di segmen pendapatan, Arief Rahman mengungguli kandidat lain, yakni, pemilih dibawah 1 Juta (60,1%), pemilih 1 Juta-1,9 Juta (63%) dan pemilih 2 Juta atau lebih (61,5%).
Terakhir di segmen pemilih yang berafiliasi dengan Organisasi Islam (ormas), Arief Rohman masih unggul di semua organisasi Islam, 64,4% di ormas Nahdlatul Ulama ( NU ), Muhammadiyah (25%), dan Persatuan Islam (66,7%), Organisasi Islam lainnya (33,3%). Adapun pemilih yang tidak merasa bukan bagian ormas Islam manapun memilih Arief Rahman sebesar 27,3%.
Dari hasil survei tersebut menjelaskan alasan responden memilih Arief Rohman karena berbagai alasan, yang antara lain, Arief Rahman paling populer/lebih banyak dikenal oleh pemilih dibanding kandidat lain 85,2%. Sedangkan Abu Nafi dikenal 58%, Tri Yulisetyowati dikenal 51,1%, HM. Dasum dikenal 28,4%, Prayogo dan Umi Kulsum dikenal dengan persentase yang sama yakni 24,3% oleh pemilih.
Selain itu, dari yang mengenal kandidat, Arief Rahman paling disukai dibandingkan dengan kandidat lain. Arief Rahman disukai 88,6% pemilih yang mengenal. Disusul Siswanto 86,3%, Muhammad Ahmad Faishol 85,4%, Santoso dan Kisworini masing-masing disukai pemilih yang mengenal keduanya sebesar 81,1% dan 81,0%.
Tak hanya itu, Arief memiliki elektabilitas teratas karena mayoritas publik puas dengan kinerjanya sebagai Bupati Blora. Pemilih yang menilai Sangat Puas/Puas sebesar 71,2%, pemilih yang menilai Kurang Puas/Tidak Puas Sama Sekali sebesar 23,4%, pemilih yang memilih tidak tahu/tidak jawab sebesar 5,4%.
Kemudian mayoritas publik menginginkan kembali Arief Rahman sebagai Bupati Blora pada Pilkada Blora 2024. Tingkat keinginan pemilih memilih kembali Arief Rahman mencapai 74,8%, sedangkan pemilih yang tidak menginginkan Arief Rahman menjadi Bupati kembali mencapai 11,1% dan pemilih yang tidak tahu/tidak jawab sebesar 14,1%.
Selain berbagai alasan pemilih memilih Arief Rohman tersebut di atas, pemilih menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora dianggap Sangat Berhasil/Berhasil mengatasi persoalan masyarakat sebesar 64,7% lebih tinggi dari pemilih yang menilai Pemkab Kurang Berhasil/Tidak Berhasil sebesar 30,3% dan pemilih yang tidak jawab/tidak tahu sebesar 5%.
Selain menyajikan hasil survei dari berbagai segmen, dalam acara tersebut juga di buka sesi tanya jawab yang di awali pertanyaan oleh Sumardi, Ketua PWRI Kabupaten Blora
Hadir dalam kegiatan tersebut selain Direktur CPI – LSI Network Hanggoro Doso Pamungkas selaku narasumber dan moderator Dio Safrial Truna selaku moderator, juga semua awak media Blora, baik yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ), Persatuan Wartawan Republik Indonesia ( PWRI ) maupun yang lainya.
( Harti )