WaW : Kapolda Dapat Dukungan Forum Koordinasi BEM SE – Kalbar Untuk Tertibkan PETI

BuseronlineNews.com – Kepala Kepolisian Daerah {Kapolda} Provinsi Kalimantan Barat {Kalbar}, Irjen Pol Pipit Rismanto telah mendapatkan dukungan dari mahasiswa Kalbar atas komitmennya untuk menertibkan Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin {PETI} di seluruh wilayah Kalimantan Barat {Kalbar}. Raihan Yudha Pratama, Ketua Forum Komunikasi BEM Se-Kalimantan Barat {FKBK}, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah tegas yang telah diambil oleh Polda Kalbar dan jajarannya dalam menertibkan aktivitas PETI di wilayah Kalbar tersebut. “Aktivitas PETI ini sangat merugikan, selain tindakan Illlegal, juga berdampak terhadap lingkungan serta mengancam kesehatan karena limbah yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan illegal dapat mencemari Sungai, mengganggu ekosistem, dan dapat mengancam kesehatan masyarakat sekitarnya,” ungkapnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 2 Juli 2024. “Roihan, juga berharap aparat penegak hukum, khususnya Polda Kalbar, tidak pandang bulu terhadap para pelaku PETI karena kegiatan illegal tersebut sangat meresahkan danerugikan masyarakat. “Kami juga menantang Kapolda Kalbar untuk secara serius dan konsisten dalam memberantas aktivitas PETI sampai ke akar-akarnya.l,” imbuhnya. Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan aterkait untuk bersama-sama mendukung upaya pemberantasan PETI yang sedang gencar dilakukan oleh Polda Kalbar dan jajarannya agar dapat menyelamatkan lingkungan dari dampak buruk akibat PETI. Sebelumnya, Kapolda Kalbar, Irjen Pol Pipit Rismanto, menantang siapa saja yang mendukung pertambangan emas tanpa izin PETI dan kerusakan lingkungan. Pernyataan ini disampaikan menyusul adanya aksi demonstrasi warga di Polres Sintang yang menuntut pembebasan empat orang warga yang diduga sebagai pelaku penambangan emas. “Saya menantang siapa pihak-pihak yang mendukung kerusakan lingkungan. Siapa pun itu akan berhadapan dengan kami. Kami tidak akan mundur dan tak segan-segan menindak pelaku,” tegas Pipit Rismanto di sela-sela kegiatan Bhakti Kesehatan HUT Bhayangkara ke- 78. “Pipit, mengatakan bahwa PETI memang menguntungkan, tetapi hanya bagi pihak-pihak tertentu, bukan masyarakat secara umum. “Mereka hanya menuntut perut mereka sendiri. Tapi ingat, kerusakan lingkungan yang terjadi akibat PETI, siapa yang bertanggung jawab,” katanya.

{ M. Syarief./TeamSkmBuserKalbar}.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.