Dituding Makan Gaji Buta, Ketua BPD Sabah Balau Siap Mundur Bila Masyarakat Yang Menginginkan

Lampung Selatan- Sering tidak aktifnya Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Sabah Balau Kecamatan Tanjung Bintang di setiap kegiatan Desa sejak tahun 2022 membuat Ketua BPD Desa setempat Firman Eka Putra di tuding ‘Makan Gaji Buta’

Menurut warga yang juga Perangkat Desa setempat, Ketua BPD Sabah Balau Firman Eka Putra sejak tahun 2022 hingga saat ini tidak pernah menghadiri di setiap kegiatan Pemerintah Desa (Pemdes) Sabah Balau dan selalu diwakili oleh Anggota BPD.

“Sepertinya sejak tahun 2022 Pak Eka sebagai Ketua BPD tidak pernah hadir dalam kegiatan Desa, apa masalahnya kita tidak tau, “Papar sumber yang tak mau disebutkan namanya belum lama ini kepada Media.

Menurutnya, untuk honor insentif dan operasional BPD selalu direalisasikan oleh Pemerintahan Desa (Pemdes) Sabah Balau selalu lancar tak ada kendala.

“Padahal, untuk insentif Ketua BPD dan Operasional BPD sepertinya lancar tidak ada kendala dan selalu diterima oleh yang bersangkutan, “ungkapnya.

“Kalau hanya satu atau dua kali absen tidak hadir dalam kegiatan Desa sih masih pantas lah. Ini sepertinya setiap kegiatan Desa sudah hampir tiga tahun ini tidak pernah hadir. Ini mah bukanya berhalangan, “tuturnya.

Sementara, menanggapi hal tersebut Ketua BPD Sabah Balau, Firman Eka Putra mengatakan bagi masyarakat awam yang tidak mengerti dan tidak memahami permasalahan sebenarnya suatu hal yang wajar kalau warga mengatakan seperti itu.

“pada kenyataannya ya seperti itu, seolah saya (Ketua BPD.red) makan gaji buta terima insentif tapi tidak pernah kerja, “Ujar Eka saat di konfirmasi melalui telepon belum lama ini.

Sebenarnya, lanjut Eka, BPD Sabah balau bukannya tidak bekerja dan tidak mau hadir disetiap kegiatan Pemerintahan Desa. Tetapi BPD tidak pernah dilibatkan dalam setiap kegiatan Pemerintahan Desa.

“Kami BPD bukanya tidak bekerja tapi terlepas untuk di Desa kami BPD tidak pernah dilibatkan, “paparnya.

Menurutnya tidak benar kalau dikatakan dirinya Lembaga BPD sabah balau fakum dalam kegiatan Desa.

“Coba monitor Anggota Anggota yang lain. Yang pasti setiap ada undangan dari Pemdes untuk kegiatan Desa walaupun saya sebagai Ketua tidak hadir tetapi Anggota BPD pasti hadir, “jelasnya.

Namun, dirinya menyadari dalam kurun waktu tiga tahun ini dirinya tidak aktif dan tidak pernah hadir dalam kegiatan Desa.

“Memang benar dalam tiga tahun terakhir ini hanya anggota saya saja (BPD.red) yang aktif ketika mendapat undangan kegiatan Desa. Tapi sebelumnya di awal tahun menjabat Ketua BPD dan saat itu juga masa Covid-19 karena sangat Orgen, saat itu saya aktif dalam kegiatan Desa, “beber Eka.

Selain itu, Eka mempertanyakan, yang mengatakan dirinya sebagai Ketua BPD tidak aktif di kegiatan Desa dan hanya mau menerima Insentif BPD saja, itu pernyataan dari Perangkat Desa atau dari Masyarakat.

“Kalau yang Komplain masyarakat maka saya siap untuk diberhentikan dan mengundurkan diri sebagai Ketua BPD. Saya pernah bilang, kalau Pak Bupati Nanang mau memberhentikan saya itu saya siap, kalau sesuai dengan kesalahan saya. Tetapi kalau saya sendiri yang akan mengundurkan diri, itu tidak mungkin, karena BPD ini milik masyarakat dan kami (Anggota BPD) ini adalah perwakilan masyarakat, “tegas Eka.

Eka pun menambahkan, selama ini BPD aktif kerana keberadaan Anggota BPD disetiap dusun selalu berperan aktif untuk mengawasi kegiatan Desa.

“Disetiap dusun itu ada anggota BPD, itu aktif memantau kegiatan Desa. Dalam arti, kami ini harus melaporkan kinerja kami (BPD) ini kepada siapa. Bagi kami (BPD) yang penting masyarakat aman, tentram dan kondusif, program pemerintah berjalan, itu saja, “pungkasnya.

TIM

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.