
KALBAR,-BusernlineNews.com – Para Supir Angkutan Logistik atau Trailer dan Tronton di Pontianak, Kalimantan Barat {Kalbar}, telah mengalami kesulitan untuk memperoleh Bahan Bakar Minyak {BBM} Subsidi Solar di SPBU {Stasiun Pengisian Bakar Umum}. Kesulitan mencari BBM yang dirasakan sejak April 2024. Demikian diungkapkan oleh Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Truck Indonesia {Aptrindo} Kalbar, Imam Darmawan Vidya, pada Sabtu 1/6/2024. Oleh sebab itu, dia berharap pemerintah, asosiasi yang terkait hingga Pertamina dapat mengecek dan mengamankan penyaluran dan pendistribusian solar subsidi di wilayah Kalbar agar tidak terjadinya penyelewengan yang mengakibatkan kelangkaan BBM Subsidi. “Sejak bulan April 2024 tahun ini kondisi Trucking di wilayah Pontianak susah Solar Subaidi. Kami tak mengetahui apakah hal ini akibat berkurangnya Kuota atau justru ada dugaan permainan pihak Oknum Pertamina dalam hal ini. Akibatnya, angkutan logistik atau trailer dan tronton susah mendapatkan solar di stasium pengisian bahan bakar umum atau SPBU,” ungkapnya.
Dia juga meminta perhatian Pemerintah, BPH Migas dan PT Pertamina {Persero} mencarikan solusinya guna mengatasi persoalan kelangkaan tersebut. Sebab, menurutnya, jika itu dibiarkan maka berpotensi terjadi inflasi atau kenaikan harga barang di wilayah Kalbar dan akan menyusahkan masyarakat. “Bahwa Trailer dan Tronton merupakan kendaraan yang memiliki hak layak untuk mendapatkan BBM Solar Subsidi. Karenanya, agar penyaluran dan pendistribusiannya tepat sasaran dan tepat guna,” tegas Imam. Aptrindo Kalbar juga berharap DPP Aptrindo yang di Pusat bisa mendorong penyelesaian masalah ini kepada instansi terkait serta pihak-pihak terkait demi dapat mengawal jalan-nya penyaluran Solar Subaidi agar tidak di selewengkan di sejumlah wilayah Kalbar. “Contohnya, kami hanya dapat di wilayah Kota Pontianak saja untuk solar.
Sedangkan arah jalur pantai seperti di daerah Mempawah, Sei Pinyuh, dan Singkawang yang SPBU nya menjual Solar Subsidi kamu tidak bisa masuk untuk membeli solar di daerah tersebut. Padahal notabene-nya, volume angkutan logistik sangat banyak untuk jalur pantai. Namun, kami tidak bisa masuk SPBU untuk mengisi bahan bakar di SPBU daerah tersebut,” ungkapnya. Sedangkan untuk daerah hulu, kata Imam, juga sama saja dimana angkutan logistik tidak dapat masuk ke SPBU tersebut di daerah Telabang Sanggau dan sekitarnya, padahal di SPBU tersebut masih tersedia Solar tetapi angkutan logistik trailer dan tronton tidak bisa dapat BBM jenis solar itu di luar kota. “Kondisi seperti itu sudah berlangsung hampir dua bulan terakhir ini, juga bisa berpengaruh ke aktivitas di Pelabuhan Pontianak maupun Pelabuhan Kijing Mempawah,” ucap Ketua Aptrindo Kalbar.
{ Saydi./Samiran. P}. Red Ms. H/TeamBuserOnlineKalbar.
Leave a Reply