
KUDUS – Sebagai salah satu bentuk wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, Masyarakat desa Getas Pejaten dan Pemerintah Desa Getas Pejaten, Kabupaten Kudus menggelar Kirab Budaya Apitan “Sedekah Bumi” pada Minggu (26/5/2024).
Dalam kegiatan tradisi dan budaya yang bertemakan ‘Menjalin Kerukunan Beragama dan Bernegara’ ini diikuti oleh ratusan warga dari berbagai elemen dan juga disaksikan oleh ribuan pasang mata.
Dalam pantauan wartawan dilokasi, terlihat berbagai ragam penampilan ditunjukkan oleh berbagai elemen mulai dari sekolah hingga warga desa.
Mereka menampilkan kreasi yang dibawa dengan penuh kreatifitas seperti kostum dandanan berbagai macam pemuka agama, pakaian adat dan tradisi, cosplay petani, fashion show, pencak silat dan masih banyak lagi.
Camat Jati, Kabupaten Kudus, Fiza Akbar terpukau saat menyaksikan betapa luar biasanya masyarakat desa Getas Pejaten yang diinisiasi oleh Pemerintah Desa dan teman-teman BPD dan seluruh panitia yang berhasil menyelenggarakan kegiatan sedekah bumi ini.
“Kegiatan karnaval budaya ini dilakukan dalam rangka apitan dan sedekah bumi di tahun 2024, jadi kegiatan ini merupakan satu bentuk wujud rasa syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala bahwa kita semua sebagai warga masyarakat tentu mendapatkan berbagai limpahan kenikmatan dari Allah,” ujarnya disela kegiatan di depan Gedung Graha Mustika, Kabupaten Kudus.
Pihaknya berharap, kegiatan yang didukung oleh seluruh pihak terkait yang berjalan dengan lancar penuh kreatifitas masyarakat ini dapat membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat khususnya di Kecamatan Jati.
“Semoga dengan ini dapat membawa kebahagiaan, tidak hanya lahir tetapi juga batin. Jadi kegiatan ini tidak bisa dinilai hanya dari sisi materi. Tapi juga suatu kebahagiaan, suatu kesemarakan ini juga merupakan rezeki yang luar biasa untuk kita semua,” sebutnya.
Kepala Desa Getas Pejaten, Kusnadi menyebut peserta dalam kegiatan ini diikuti mulai dari 9 sekolah atau ranah pendidikan, 2 organisasi yakni Muhammadiyah dan NU serta 28 RT di kecamatan Getas Pejaten, Kudus.
Bahkan, sebelum kirab budaya sedekah bumi dengan gunungan ini, Rangkaian acara sebelumnya adalah menggelar Kenduri, yakni berdoa di 13 punden di getas Pejaten.
“Karnaval ini temanya untuk menjalin kerukunan beragama, tujuan utama saya mengangkat tema ini biar warga semakin besar rasa toleransi terhadap seluruh umat beragama baik Islam maupun non Islam. Kita lihat rasa toleransi mereka mencakup tema itu menyentuh dari masing-masing peserta,” tandasnya.
Turut dihadir pula Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Mutrikah yang dalam kegiatan tersebut, dirinya sangat mengapresiasi adanya karnaval budaya sedekah bumi ini.
“Melihat jumlah kunjungan masyarakatnya luar biasa dan ini sebagai embrio bahwa ketika kita bisa menyelenggarakan kegiatan pelestarian tradisi budaya seperti ini ternyata menimbulkan satu dampak yang sangat luar biasa utamanya semangat masyarakat dari berbagai elemen,” ujarnya Tika sapaan akrabnya.
Dirinya menjelaskan berbagai pihak yang diuntungkan ini mulai dari mereka yang berkegiatan di ekonomi seperti UMKM, jasa transportasi, perusahaan-perusahaan kecil catering dan masih banyak lagi.
“Semuanya keluar dan mereka mengaktualisasikan berbagai karakteristiknya sehingga ini menjadi satu kolaborasi yang sangat luar biasa. Ketika ini dikemas dengan baik, itu akan menjadi satu daya tarik wisata yang luar bisa,” paparnya. ( JIMMY )
Leave a Reply