Pelaksanaan Kemah Budaya GSMS Dilaksanakan Di SMP Negeri 14 Buru Desa Lala

BuseronlineNews.com // Pj. Bupati Buru Dr. Djalaludin salampessy S.Pi membuka langsung gerakan seniman masuk sekolah (GSMS) Tahun 2023 di kabupaten buru

Turut hadir dalam acara tersebut adalah PJ Bupati Buru Dr. Djalalaludin salampessy, S.Pi, Setda Buru M. Lias Hamid, S.H., M.H., Dandim 1506,OPD Lingkup Pemda Buru,Komandan Brimob Namlea, Basarnas, BPD Maluku Cabang Namlea, kepala desa Lala, para kepala sekolah,para seniman dan para siswa siswi peserta kemah budaya

kegiatan dilaksanakan tepatnya pada tanggal 18-20 Oktober 2023 tempat kegiatan dilingkungan sekolah SMP negeri 14 buru desa Lala kecamatan Namlea kabupaten Buru

Program ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kecintaan dan wawasan yang lebih luas tentang karya seni budaya sehingga dapat memperkuat karakter para peserta didik

Kegiatan pembukaan kemah budaya menuju puncak acara pementasan gerakan seni masuk sekolah yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2023

Kemah budaya ini merupakan rangkaian program gerakan seni masuk sekolah milik direktorat pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan direktorat jenderal kebudayaan kementerian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia

Kegiatan dalam bentuk seniman yaitu memberikan pelajaran kesenian ,nilai budaya, dan atau objek pemajuan kebudayaan pada kegiatan ekstrakurikuler disekolah baik SD, SMP dan SMA untuk mendukung program merdeka belajar

Program GSMS ini dilaksanakan agar para peserta didik dapat menyerap secara langsung ilmu pengetahuan ketrampilan dan sikap yang dimiliki seniman

Hingga hasil kegiatan ekstrakurikuler dapat dipresentasikan dalam bentuk pameran /pementasan dengan melibatkan publik (guru, tenaga didik, komite sekolah, masyarakat di sekitarnya untuk di apresiasi

Gerakan ini menjadi kesempatan bagi para seniman yang ingin membagikan pengetahuannya lewat kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dasar hingga menengah.
Mengutip laman Kemendikbud, kegiatan ini ditujukan untuk menciptakan warga sekolah yang mengapresiasi seni budaya yang ada di masyarakat.

Selain itu, dengan adanya GSMS menjadi penjaring budaya asing yang mulai mengikis kebudayaan Indonesia.

Adapun peserta sejumlah 358 orang yang terdiri dari 280 orang siswa,7 orang tim pengelola GSMS,3 orang tim pengurus,20 orang seniman asisten seniman dan 18 orang guru yang berasal dari sekolah SD dan SMP dari wilayah dataran danau Ranau Petuanan Leisela dan tagalisa

(Syam)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.