Mendapat Restorative Justice, Mardan Petani di Bima NTB menangis

BuseronlineNews.com // BIMA – Mardan (34) seorang petani asal Bima menangis saat Kejaksaan Negeri(Kejari) Bima,melakukan restorative justice saat sebelumnya Mardan sempat di tahan pihak Kepolisian akibat terlibat kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Mardan yang saat ini bisa merasakan kembali berkumpul bersama keluarga karena mendapatkan restorative justice atau pengampunan hukum dari pihak Kejaksaan Negeri (Kejari).

Setelah dapat berkumpul bersama pihak keluarga, bola mata Mardan tampak berkaca-kaca setelah mendapat kata maaf yang tulus dari pihak keluarga korban. Mardan pun akhirnya terbebas dari proses hukum. Mardan dan keluarga korban akhirnya berjabat tangan.

Diketahui, korban kecelakaan lalu lintas menyebabkan pengendara motor bernama Sarjon dan Ardianasyah meninggal dunia. Sedangkan Ismail alami luka akibat kecelakaan.

PLH Kepala Kejaksaan Negeri Bima, Karya Graham Hutagaol mengatakan, restorative justice dilakukan sesuai pemenuhan syarat-syarat diantaranya ada perdamaian dari kedua belah pihak. Hasilnya disetujui untuk dilakukan restorative justice dan dikeluarkan surat ketetapan penghentian tuntutan.

“Bahwa setelah terjadinya kecelakaan, dengan segera pihak tersangka beritikad baik memberikan santunan, serta biaya pengobatan untuk korban yang mengalami luka-luka dan biaya kedukaan kepada pihak Korban yang meninggal dunia,” kata Karya, Selasa, 10 Oktober.

Selain itu, Ismail selaku saksi korban menyadari bahwa peristiwa kecelakaan tersebut merupakan suatu musibah tanpa adanya unsur kesengajaan dari Mardan. Terlebih, Mardan juga masih ada hubungan keluarga dengan Ismail. Sarjon pun sama, masih keluarga dengan Mardan.

Dalam keterangannya, Ismail menyebutkan bahwa Mardan merupakan tulang punggung keluarga dan hanya seorang petani. Namun karena hasil pertanian kurang baik, maka Mardan melakukan pekerjaan sebagai sopir truk panggilan.

“Saya menyadari jugi bahwa kelalaian tidak hanya dari Mardan, melainkan dari faktor lain sehingga petani berusia 34 tahun itu terpaksa mengambil jalur kanan untuk menghindari beberapa warga yang sedang duduk-duduk dan memarkir sepeda motor di pinggir jalan.” tutupnya.

(Red/Ma/Ovl)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.