BuseronlineNews.com // JAKARTA (17/09) – Sehubungan atas musibah yang menimpa Museum Nasional (dan atau dikenal Museum Gajah) yang terletak di jalan Merdeka Barat jakarta pusat dilalap api pada hari Sabtu (16/09), Muhammad Arsyi Haykal, selaku Koordinator Pusat Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Budaya dan Sastra se- Indonesia (ILMIBSI) angkat bicara dan memberikan komentar, seraya menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa Museum Nasional pada tanggal 16 September 2023 tersebut.
Koordinator Pusat ILMIBSI menyebutkan atas kejadian tersebut, bangsa ini berpotensi kehilangan berbagai benda bersejarah dan artefak yang tak ternilai harganya.
” Jelas hal ini adalah sebuah kerugian besar bagi budaya dan sejarah bangsa Indonesia,” terangnya memberikan keterangan singkat.
Atas musibah Museum Nasional, kami berharap agar peristiwa ini menjadi tonggak perubahan positif dalam upaya kita untuk melindungi dan merawat warisan budaya.
Ungkap Arsyi, sedari insiden ini harus menjadi titik tolak bagi kesadaran bersama akan pentingnya memperhatikan isu-isu kebudayaan, khususnya perawatan dan pelestarian museum.
Sedari hasil pendataan ILMIBSI, lanjutnya menuturkan bahwa dari 439 museum yang tersebar di seluruh Indonesia, hanya 39 di antaranya yang dapat dianggap layak.
Sontak, lanjut Arsyi mengingatkan perlunya peningkatan serius dalam pengelolaan museum-museum di negara ini. tak pelak, ILMIBSI bakal turut mendukung langkah – langkah bertujuan mengatasi permasalahan ini.
Di samping itu, ILMIBSI turut mendesak pemerintah dan seluruh pihak terkait agar memulai langkah konkret merumuskan Undang-Undang Per- museuman yang komprehensif.
” Proses perumusan RUU Permuseuman harus melibatkan semua unsur masyarakat, termasuk mahasiswa. Ini langkah awal yang penting menjaga kekayaan budaya dan sejarah bangsa Indonesia,” timpalnya
Lantar itulah, dikatakan juga Koordinator Pusat ILMIBSI seraya menghimbau dan mengajak seluruh elemen masyarakat agar bersama peduli dan berperan aktif menjaga museum – museum sebagai jendela penting yang menghubungkan dengan masa lalu yang berharga.
” Kami bersatu dalam tekad untuk turut berkontribusi dalam upaya pelestarian warisan budaya dan sejarah bangsa,” pungkas Arsyi Haykal.
(Red/Ovl)