BuseronlineNews.com // AMBON – Pemerintah Desa Latta mengadakan kegiatan Rembuk Stunting Pada Pukul 10 : 00 WIT yang bertempat Dikantor Desa Latta. Kamis, 31 Agustus 2023
Hadir dalam kegiatan tersebut Ibu Kadis P3AMD Kota Ambon, Ibu Kepala Kecamatan Baguala Kota Ambon, Ibu Kadis DPPKB Kota Ambon, BPD Desa Latta, Bhabinkamtibmas Desa Latta, Bhabinsa Desa Latta, Ibu Kepala Puskesmas Lateri Kota Ambon, TP PKK Desa Latta, Serta RT/RW Dan Tamu undangan yang hadir dalam kegiatan yang di maksud.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Kepala Desa Latta ; H. M. J. Totomutu.., mengucapkan selamat datang dan merasa sangat bersyukur pada kesempatan ini, karena kita semua berkumpul di sini untuk mengikuti Rembuk Stunting di Desa kita yang tercinta. Adapun juga yang disampaikan oleh Kepala Desa Latta bahwa Rembuk ini merupakan wujud komitmen dan perhatian kita bersama terhadap masalah stunting yang menjadi perhatian serius kita semua. Stunting, sebagai masalah kesehatan masyarakat, telah menjadi perhatian nasional dan global. Masalah ini tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup individu, tetapi juga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan bangsa kita.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bersama-sama berkolaborasi dan menemukan solusi yang tepat dalam upaya mencegah dan mengatasi stunting di Desa kita.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ibu Kepala Kecamatan Baguala Kota Ambon, Sekaligus membuka secara resmi acara kegiatan sosialisasi Rembuk Stunting Desa Latta Kecamatan Teluk Ambon Baguala Tahun 2023 ; Dalam sambutannya Leny Lekatompessy , S.E., Sebagai Kepala Kecamatan Teluk Ambon Baguala , Dalam satu hal yang pasti rembuk stunting adalah salah satu komitmen pemerintah untuk mencegah dan menurunkan angka stunting walaupun Di Desa Latta tidak ada penderita stunting namun hanya gizi yang kurang. Untuk itu hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, karna jika tidak maka hal tersebut akan mengakibatkan stunting.
Dalam sambutan tersebut, Leny Lekatompessy, S.E., juga menyampaikan bahwa Posyandu Remaja seharusnya sudah ada sejak awal. Karena yang harus diperhatikan adalah remaja, pederita stunting, ibu hamil serta 1000 hari pertama kelahiran. Untuk itu, perlu adanya perhatian khusus dan kerja sama bukan hanya dari pemerintah Desa, tapi juga dari kecamatan, kader posyandu, KPM, dari Gereja, masjid, puskesmas, harus berkerjasama serta kerja keras untuk menuntaskan stunting.
Leny Lekatompessy, S. E., mengatakan bahwa kita harus punya komitmen agar di tahun 2024, stunting harus bebas. Beliau juga percaya bahwa lewat kegiatan stunting, bisa mengeluarkan rekomendasi-rekomendasi berupa kegiatan yang bisa bersentuhan langsung dengan penderita stunting. Demikian ulasan serta pembukaan kegiatan Rembuk Stunting yang disampaikan oleh Ibu Kepala Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kota Ambon.
Ada pun juga materi yang disampaikan oleh Ibu Kepala Dinas P3AMD. Dalam rangka pencegahan dan mengatasi penurunan stunting perlu ada kerja sama antara Pemerintah Desa, OPD terkait Dan Berbagai Stokolder di kalangan Desa, Negeri, Dan Kelurahan, Untuk itu diharapkan agar Di Tahun 2024, Kota Ambon Bebas stunting. Ulas Megi Lekatompessy.MSI Kepala Dinas P3AMD.
Dengan kegiatan ini diharapkan oleh Pemerintah Desa Bahkan Dinas P3AMD Kota Ambon ; Desa Latta Menjadi Contoh Dalam Rangka Pencegahan dan Penurunan Stunting Di Kota Ambon.
(Juan T)