Komisi D DPRD Kudus Sidak Bangunan 9,28 M UPTD Labkesda

KUDUS – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus sidak ke UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Laboratorium Kesehatan (Labkesda) Kabupaten Kudus pada Selasa (28/8).

Ketua Komisi D DPRD Kudus Ali Ihsan menjelaskan, tujuan sidak yang dilakukan adalah untuk mengetahui secara detail pelaksanaan pembangunan yang sudah berjalan pada dinas yang menjadi mitra kerja Komisi D.

“Supaya kami bisa tahu secara detail pelaksanaan pembangunan yang sudah berjalan, untuk apa saja dan efektivitas pekerjaannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya menyoroti alat kesehatan (alkes) yang dipesan untuk Labkesda ini untuk ditata karena saat ini hanya ditaruh dan ditumpuk pada ruangan utama tempat tamu/masyarakat berdatangan.

“Inikan kurang etis dilihat masyarakat kesannya tidak tertata dan tidak rapi, alkes ini juga ada yang dari dana cukai tahun 2022 dan 2023 termasuk genset yang dari APBD masih dongkrok dan terkesan mangkrak,” sebutnya.

Ia menjelaskan total alkes yang dianggarkan sebesar Rp. 1,3 Milliar melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) serta Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Kudus. Sedangkan terdapat bangunan gedung sebesar Rp. 928 juta bersumber dari DBHCHT yang ternyata hanya dibuat penambahan ruang bangunan 1 deret disamping labkesda.

“Ini yang katanya rehabilitasi ternyata hanya menempel dengan bangunan lama, Anggaran hampir 1 M ini apakah hanya seperti ini saja ? padahal kami harapkan bangunan tersebut bisa efektif dan baik. Sayangnya dari pihak BPK tadi diminta hadir juga tidak hadir,” tegasnya.

Sebab itu, Ali menegaskan perencanaan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus perlu dievaluasi lebih lanjut. DKK pun diharapkan harus pro aktif dan bertanggungjawab dengan semua kegiatan.

“Harus ada perencanaan dengan baik, sarana dan prasarana harus dipersiapkan, mana yang harus didahulukan. Tidak hanya sekedar mengejar serapan anggaran saja. Kami harap DKK proaktif dan tanggung jawab dengan semua kegiatan,” tanasnya.

Pihaknya menyebut karena ini adalah uang rakyat, pihak terkait diharapkan bisa betul-betul memaksimalkannya dengan baik untuk dapat digunakan dan dinikmati masyarakat.

“Jadi inikan biar warga bisa nyaman untuk memeriksakan dirinya, mengontrol kesehatannya saat sakit ini bisa mengunakan labkesda sebagai altefnatif dari rumah sakit,” harapnya. ( JIMMY )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.