
BENGKULU UTARA : Matinya Lampu Di Wilayah Bengkulu Utara Dan Putri Hijau Banyak Menimbulkan Berbagai Kerugian Bagi Warga Bengkulu Utara Juga Putri Hijau, Selain Berdampak Kerusakan Elektronik Rumah Tangga, Juga Lumpuhnya Perekonomian Masyarakar Yang Notabene Mengandalkan Arus Listrik Negara, Apa Lagi Saat ini Pemadaman Yang Dilakukan Oleh Perusahan Listrik Negara (PLN) Terjadi Setiap Kali Memasuki Bulan Suci Ramadhan.
Ada Ungkapan Bahwa Setiap Kali Memasuki Bulan Suci Ramadhan listrik PLN Selalu Meninggal Alias Mati. Sepertinya ini Sudah Menjadi Budaya Di Saat Memasuki Bulan Suci Ramadhan, Bahkan itu Sudah Terjadi Dalam Kebiasan Setiap Bulan Suci Ramadhan.
“Apa Penyebab Sering Padamnya Listrik Disaat Memasuki Bulan Ramadhan Tidak Pernah Diketahui Secara Pasti. Yang Dipastikan Adalah Krisis Listrik Di Wilayah Kota Arga Makmur Sekitarnya Sepertinya Sudah Budaya Dari Tahun Ke Tahun Dan Sulit Untuk Dikikis,” Kata Nadit Pimpinan Media Berita Regional, Jumat 24/3/23 Kemarin.
Pemadaman Listrik Saat Bulan Suci Ramadhan Terus Berlanjut. Buka Puasa, Sholat Tarawih, Tadarusan Alquran, Atau Sahur Tanpa Penerangan Listrik Kembali Terjadi. Entah Apa Yang Ada Dibenak Petinggi PLN Bengkulu Utara ini.
“Yang Pasti Dampak Listrik Meninggal Mati, Sumpah Serapah Masyarakat Memuncak Kepada Perusahaan Setrum Milik Negara ini. Betapa Tidak, Saat Berbuka Puasa Atau Aktivitas Keagamaan Lain Tiba-Tiba Saja Listrik Padam. PLN Kesannya Melecehkan Aktivitas Keagamaan Yang Semestinya Dihormati Atau Dihargai Umat Muslimin,” Ujar Nadit.
Apalagi Menurutnya, Prosesi Ramadhan Cuma Datang Sekali Dalam Setahun. Hampir Seluruh Sudut Wilayah Bengkulu Utara Dan Sekitarnya Mengalami Pemadaman Listrik. Sejak Siang, Buka Puasa, Sholat Tarawih, Tadarusan.
“Pemadaman Listrik Sebenarnya Sudah Keterlaluan. Masalahnya Pihak PT PLN Saat Mematikan Listrik Tanpa Melakukan informasi Sebelumnya Dan Mematikan Lampu Secara Mendadak. Banyak Pihak Menilai, Kinerja Pihak PT. PLN Sudah Luar Biasa Sungguh-Sungguh Keterlaluan Tanpa Memikirkan Waktunya Umat Muslim Melaksanakan ibadah,” Ucap Nadit.
Saya Juga Meminta Perusahaan Listrik Negara Memberikan Kompensasi Ke Warga Yang Terkena Dampak Pemadaman Listrik Saat ini.
“Karena Kami Beli Voucer Listrik Bukan Pakai Daun Atau Cukup Dengan Simsalabim Saja, Masyarakat Bayar Pakai Uang, Bukan Juga Gratis. Kalau Terlambat Bayar Listrik Mati. Sekarang Apabila Listrik Mati, Seharusnya Ada Kompensasi Dengan Masyarakat, itu Harus Jelas. Harus Ada, Ganti Ruginya, Apabila Barangnya Rusak,” Keluhnya.
Lebih Jauh, Nadit Juga Telah Membayangkan Akibat Listrik Padam Berhari-Hari, Berdampak Kepada Usaha Masyarakat Yang Harus Merugi Karena Listrik Padam Terus Menerus.
“Ada Mungkin Usaha Warga Yang Karena Listrik Padam Satu Jam Saja Kuenya Tidak Menjadi, ikannya Juga Mati Dan Lainnya. Tentu ini Harus Diperhatikan Dan Diberikan Kompensasi, Kita ini Bukan Latihan Sabar, ikhlas. Kalau ini Terjadi Terus Setiap Tahun Jelang Bulan Puasa.”Tutup Nadit.
Guna Untuk Mendapat Keterangan Yang Kongkrit Terkait Kerap Padamnya Lampu Listrik Tersebut, Wartawan Media Ini Mencoba Menemui Managemen PLN Di Bengkulu, Namun Sayang Pihak Yang Terkait Tidak Ada Di Tempat, Sedang Keluar Kata Stafnya.
(BarThomBuser)
Leave a Reply