Ketua Panpel POPDA Pencak Sila Menyatakan Juknis POPDA Pencak Silat Jika Di Rujuk Ke Rumah Sakit Tanggung Jawab Pengirim

Kudus – Ramai dikabarkan seorang peserta Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) cabang olahraga (cabor) pencak silat Kabupaten Kudus, tengah dirawat di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus lantaran mengalami cidera patah tulang saat bertanding.

Atlet pencak silat bernama Aira Sintya Cahaya (14) ini bahkan harus menerima perawatan yang intensif karena cidera yang dialami, sehingga memakan biaya perawatan sampai belasan juta. Namun, dikabarkan keluarga Aira yang kurang mampu tidak bisa menebus biaya tersebut secara pribadi.

Oleh sebab itu, banyak yang merasa iba akan nasib atlet pencak silat tersebut dan sempat ada wacana untuk melakukan penggalangan dana untuk membantu Aira.

Bahkan, ada yang sempat mempertanyakan keberadaan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) sebagai penyelenggara kegiatan dan Panitia Pelaksana (Panpel) cabor pencak silat, saat Aira belum bisa menebus biaya perawatannya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Panpel POPDA Pencak Silat Kabupaten Kudus, Nur Hasyim menuturkan bahwa dalam pelaksanaan lomba, pihak panitia telah menyediakan pelayanan kesehatan untuk cidera ringan di lokasi pertandingan.

Berdasarkan petunjuk teknis (Juknis) dari Provinsi Jawa Tengah, apabila nantinya peserta lomba mengalami cidera yang tak bisa ditangani oleh Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan dirujuk ke rumah sakit, maka hal tersebut menjadi tanggungjawab pengirim, sekolah, atau kontingen.

“Soal Aira kemarin, kami dari panitia sudah mengarahkan (kepada pelatihnya), ini mau dibawa kemana ke rumah sakit atau alternatif, kalau rumah sakit biayanya sekitar sekian. Yang pihak pelatih bilang sudah koordinasi dengan keluarga, nanti gapapa di rumah sakit, katanya,” Hasyim menceritakan.

Pihaknya mengaku, juga telah melakukan komunikasi kepada pelatih Aira, dalam hal ini Perguruan Pagar Nusa, yang mana Hasyim menyatakan siap untuk membantu biaya perawatan Aira.

Namun, lanjut Hasyim, pihak pelatih Aira tidak memberikan konfimasi lebih lanjut terkait bagaimana tanggungan biaya perawatan Aira tersebut.

“Dari perguruan lain juga sudah saya koordinasi, dan mereka juga siap untuk membantu Aira. Saya tunggu sampe malam hari tidak ada konfirmasi kekurangannya berapa,” terangnya.

Kendati demikian, pihaknya bersyukur saat ini Aira sudah bisa pulang ke rumah. Info yang didapatkan olehnya, biaya perawatan yang harus ditebus oleh keluarga Aira sudah dibantu oleh para anggota Pagar Nusa serta Lazismu Kudus.

“Kami (dengan Disdikpora Kudus dan KONI) juga kemarin juga sudah menjenguk Aira, kondisinya sudah baik,” tuturnya.

( JIMMY )

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.