Laskar Merah Putih MARCAB Cianjur Mendatangi Kantor BPS Terkait Sensus Regsosek

Buseronlinenews.com – Masyarakat di perumahan Bumi Mas, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur bergejolak dan resah dengan adanya pendataan Regsoses yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur, Bahkan tidak sedikit ada warga yang menolak untuk di data. Oleh sebab itu H. Iwan Hernawan, SH bersama pengurus LMP Cianjur mendatangi kantor BPS, Senin (31/10/2022)

H. Iwan Hernawan, SH selaku Ketua Laskar Merah Putih Markas Cabang Cianjur menuturkan,” Saya mewakili masyarakat karena adanya gejolak bahkan ada yang menolak untuk didata oleh petugas dari BPS. Karena progragram yang dilaksanakan oleh BPS mengenai pendataan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) kepada masyarakat tersebut rupanya kurang sosialisasi. Oleh sebab itu saya ingin tahu SOP pendataannya itu seperti apa, kemudian tujuan sensus ini untuk apa. Saya yakin tujuannya pasti mulia. Walaupun kemarin saya sudah mendengar dari petugas yang ada di lapangan, tapi rasanya belum lengkap makanya hari ini sengaja datang langsung ke Kantor BPS, dan nanti hasilnya akan disampaikan kembali kepada masyarakat. Karena saya rasa kegiatan yang dilakukan BPS terhadap masyarakat ini mis komunikasi, termasuk yang terjadi di BTN Bumi Mas. Sebelum datang ke sini saya sudah koordinasi terlebih dahulu dengan ketua RW,” tutur H. Iwan.

Eman Sulaeman Bagian Pengolahan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cianjur mengatakan,” kegiatan ini adalah Nasional, semua yang ditanyakan sifatnya sama seluruh Indonesia, terus mengenai SOP nya, kami sudah melakukan sosialisasi dengan seluruh Kepala Dinas, Intansi, bahkan pak Bupati yang membuka Rakor pada 23 September 2022 di Gino Peruci, juga disiarkan langsung zoom dengan seluruh Desa. Pada saat itu hadir juga dari Polres Cianjur, Kodim 0608 Cianjur. Semua petugas pendataan kita rekrut dengan berdasarkan, kelurahan/desa, karangtaruna. Tapi karena sekup RT di Cianjur ini kurang lebih ada 11000, jadi tidak seorang petugas satu RT, rata-rata seorang petugas itu mendata sebanyak 250 KK. Semua petugas itu dilatih dulu, supaya menyamakan konsep yang kita berikan,” katanya

Eman menambahkan, tujuan pendataan itu semuanya sama, baik yang miskin ataupun kaya, termasuk Bupati pun kita data, jadi tidak ada klasifikasi dalam pendataan tersebut. Dalam pendataan terhadap masyarakat tersebut ditanyakan mengenai kepemilikan, tv, mas, motor, mobil dan lain-lain.

Masih lanjut Eman, data ini ada dua kriteria yang ditanyakan ketua RT, yang pertama menanyakan, misalnya di RT itu ada berapa KK, walaupun sebelumnya sudah ada data dari kelurahan atau desa, tapi untuk mencocokan kita tanyakan lagi ke RT setempat, kemudian kepada RT juga ditanyakan mengenai berapa kesejahteraan penduduk di RT tersebut, karena ketua RT akan lebih tahu mengenai keberadaan masyarakatnya. Setelah dari RT barulah petugas mendatangi warga secara dor tu dor. Hasil pendataan semuanya kami setor ke Pusat,” pungkas Eman.

HDS/Alo

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.