
Rupat – Masyarakat Rw.03 Kel.Batupanjang Kec.Rupat Kab.Bengkalis sejak lama menantikan perubahan infrastruktur jalan sebagai akses perekonomian masyarakat, namun yang terjadi adalah peletakkan titik pembangunan yang dinilai kurang terpuji sebap diletakkan bukan pada kepentingan masyarakat ramai yang benar benar membutuhkan hal itu.
sejak lama dan cukup diharapkan oleh lapisan masyarakat,terutama masyarakat Kampung Sidomulyo yang tentunya masyarakat Jeram sama sama membutuhkan Jalan keluar masuk ke Sidomulyo tentunya hal itu pejabat pemerintah maupun Anggota DPRD Bengkalis yang mengetahui serta seringnya disampaikan dalam acara Reses maupun Musrenbang, tetapi sebagaimana di sampaikan salah satu tokoh pejuang 3 kampung ini yang menceritakan keluhan warganya kepada skm buseronlinnewsJumat,28/10/2022.siang.
Saya: Ketua Rw. 03 Kelurahan Batu panjang Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis, mewakili warga saya yang utamanya sesuai pembicaraan dalam Musyawarah kami di Rt.03 malam kemarin justru saya menaungi tiga kampung,atau 3-Rt,pertama Rt.01 kampung Proyek dengan jumlah 65 Kepala Keluarga(KK)kedua(2) Rt.02 Kampung Jeram dengan jumlah 113 Kepala Keluarga(KK) yang ke-tiga (3)Rt. 03 Kampung Sidomulyo dengan jumlah 68 Kepala Keluarga(KK)jumlah keseluruhan 246 Kepala Keluarga(KK).

Berawal pada tahun 2022,telah masuk bangunan peningkatan jalan di Rt.02 kampung Jeram, pertama di Gang Ahmad, nilai kontrak Rp199.600.000 rupiah, kedua dijalan Jeram Kecil, nilai kontrak Rp 494.821.000 rupiah. Bangunan tsb.menuju satu lokasi. Sebagai Ketua Rw, tentunya saya lebih mengetahui tempat -tempat yang dibutuhkan Warga,bukan berarti letak pembangunan ditempat lain itu tidak dibutuhkan orang,paparnya.
Oleh sebap itu dalam pandangan saya, ke depannya koordinasi lah pada pihak kami selaku Ketua Rw, tentunya yang mengetahui dimana membutuhkan bangunan tsb, saat ini telah terjadi peletakan semenisasi jalan kurang menyentuh kepentingan warga secara merata /warga yang ramai ,sebagai contoh di Gang Ahmad,itu telah dibangun di atas tanah bukan tanah wakaf /diatas tanah masyarakat.Dalam kata lain dikebun sawit pribadi masyarakat. Mungkin dalam penilaian saya tidak sampai lima(5)% warga akan memanfaatkannya, atau hanya segelintir orang,ungkap Suhaimi.
Pada hal, masih banyak tempat- tempat yang sangat dibutuhkan pembangunan tersebut,sebagai contoh di Rt.01 kampung Proyek,itu di JL.Hangtuah menuju ke pemakaman umum, dikala musim hujan jika ada warga yang meninggal dunia, Ambulan yang membawa jenazah tidak mudah sampai ke area Pemakaman,bisa saja berhenti di batas jalan yang telah dibangun (semenisasi), bahkan Di Rt 01 kampung Proyek itu masih ada kebutuhan 2 buah Dwiker penghubung jalan sebelah laut di ujung pemakaman umum, sebutnya.
Yang ke-dua(2) Jalan Jeram menuju perkebunan masyarakat, juga mengharapkan perbaikan jalan tersebut agar mengeluarkan hasil-hasil kebunnya agar lancar atau hasil panen kebun orang lain yang dikerjakannya, namun yang lebih penting lagi jalan kampung Guna Harapan, semestinya mendapat perhatian segera dari pihak pemerintah yang berkaitan, harap Suhaimi.
Jalan itu seperti jalan lintas, antara masyarakat kampung Proyek, kampung Sidomulyo,kampung Jeram, Kampung Jawa, Tanjung Kapal,Bima Sakti, dan masyarakat Batupanjang. Siang atau malam yang tidak terbatas, sejumlah warga tsb. melintas disana,papar dia lagi.
Lanjutnya, Jalan tersebut, melalui kampung lama Guna Harapan sebagai Jalan lintas sehari- hari membuktikan jalan tersebut sebagai arus bulak- balik sebagai akses terpenting dalam kehidupan banyak pihak sehari-hari,baik berhubung antara sesama masyarakat, kekeluargaan, Pemerintah, pekerja ke-kebun dan sebagainya, terutama masyarakat Sidomulyo berjumlah 65 KK itu yang memang tinggalnya di dalam sana.
Untuk kebutuhan perekonomian,akses keluar masuk anak sekolah dari tingkat Paud,SD,SMP dan lainnya sehari hari, juga untuk mengeluarkan hasil
Leave a Reply