Kalungkan Sabuk Juara One Pride MMA Pada Ibunya”Saat Dwi Ani Retno Wulan Tiba Di Rumahnya

REMBANG – Dwi Ani Retno Wulan (24 tahun), yang baru saja menggondol sabuk juara di kelas woman strawweight One Pride MMA, Rabu sore (14/09) tiba di rumahnya, Desa Ngulaan Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang.
“Dwi didampingi pelatih dan manajemennya dari Han Academy Solo, serta krew salah satu TV nasional untuk keperluan pengambilan gambar. Begitu sampai rumah, Dwi langsung mengalungkan sabuk juara yang diperoleh, kepada ibundanya, Sumiati.
“Dwi Ani langsung menangis. Ia terharu, karena disambut oleh keluarga besar dan seketika juga teringat dengan almarhum bapaknya.“Perasaan saya sangat senang, bahagia, ya sedih, campur-campur mas. Terima kasih buat keluarga, alhamdulillah saya bisa pulang dengan membawa kemenangan, “ ungkapnya.
Sang ibu, Sumiati mengisahkan tiap kali Dwi Ani Retno Wulan bertanding, dirinya sengaja tidak menonton tayangan TV dan memilih masuk kamar. Ia merasa tidak tega, Dwi yang merupakan anak kedua dari dua bersaudara, bertarung dengan lawannya.“Pasti saya nangis, saya tidak mau nonton TV, nggak tega. Rasanya gimana gitu, lha wong namanya anak ya, “ tuturnya memakai bahasa Jawa.
“Meski demikian Sumiati tetap bangga, seraya mendo’akan anaknya mampu meraih hasil terbaik.“Hanya bisa mendo’akan, semoga cita-citanya terwujud dan sukses, “ imbuhnya sambil mengusap air mata.
“Dalam kesempatan itu, Dwi Ani juga disambut mantan guru olahraganya, Suwito yang dulu pernah mengajar di SD N Ngulaan Kecamatan Bulu dan kini sudah pensiun.Dari tangan Suwito pula lah, menjadi awal Dwi Ani mendapatkan tempaan di bidang olahraga.
Suwito mengenang sosok Dwi Ani sudah terlihat bakat olahraganya sejak kelas 4 Sekolah Dasar. Ia membekali dengan olahraga Atletik, karena Atletik ibarat induknya olahraga.“Atletik basicnya olahraga, mau Sepak Bola, Bola Volly, beladiri itu berawal dari Atletik, “ ungkapnya.
“Suwito yang tinggal di sebelah selatan Jembatan Karanggeneng, Rembang kebetulan bertetangga dengan Rita Wulansari, kala itu melatih tinju.Ia kemudian menyarankan kepada Dwi Ani untuk bergabung dengan Rita Wulansari, supaya lebih terarah.Termasuk akhirnya Dwi Ani membela Kabupaten Rembang di cabang olahraga Muaythai Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah tahun 2018 dan meraih medali emas.


“Dwi Ani masih kelas 2 SMA waktu itu, kemudian dilatih sama Rita. Jam tandingnya bertambah di Jawa Tengah. Dari amatir, hingga mbak Dwi keluar Rembang, untuk memilih jalur profesional di Han Academy Solo. Saya meski sudah pensiun, namun mbak Dwi masih sering komunikasi. Utamanya saat mau tanding, “ kata Suwito yang sebelum pensiun menjabat Kepala SD N Lambangan Wetan Kecamatan Bulu ini.
“Suwito berpesan kepada Dwi Ani Retno Wulan, untuk tetap menjaga kondisi dan jangan langsung berpuas diri. Apalagi mempertahankan gelar sabuk juara akan lebih berat, ketimbang saat meraih.”Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Muaythai Kabupaten Rembang, Musyafa Musa mengaku hadir menyambut Dwi Ani bersama sejumlah atlet Muaythai. Ia berharap akan ada Dwi Ani-Dwi Ani berikutnya dari Kabupaten Rembang pada masa mendatang.
“Kisah mbak Dwi yang berjuang dari bawah sampai merebut sabuk juara nasional adalah potret perjalanan hidup, harus selalu diwarnai dengan perjuangan, kerja keras. Semua butuh proses dan tidak langsung dengan mudah diraih begitu saja, “Dwi Ani sendiri diberikan waktu libur selama 4 hari oleh tim pelatihnya. Ia harus kembali lagi ke Solo, hari Senin mendatang (19/09). “Terangnya.


Rilis(Angga/Wiyanto)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.