Kalbar – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta tidak ada larangan pemanfaatan Kratom, Sutarmidji meminta tanaman yang memiliki potensi ekspor di Provinsinya itu tidak dilarang pemanfaatannya hingga 15 tahun ke depan, sampai adanya hasil penelitian yang valid. “Saya berharap tidak ada pelarangan Kratom, setidaknya 15 tahun ke depan. Sampai hingga ada hasil penelitian yang valid, sebab ketika Kratom sudah menjadi komoditas ekspor, tentu negara ingin ada kepastian tentang pamasukan Kratom,” ucap Sutarmidji di Pontianak, Minggu, 14/8/2022. “Sutarmidji telah menjelaskan, Kratom yang tumbuh subur di lahan yang basah, seperti di wilayah konservasi alam, Danau Sentarum, Di Kabupaten Kapuas Hulu, memang memiliki zat adiktif yang tinggi. Namun, menurutnya, tanaman itu tidak membuat pemakainya berhalusinasi. “Untuk itu terkait masalah Kratom ini, sebaiknya tidak bisa hanya dilihat dari satu sisi saja, bahkan tumbuhan ini juga bisa digunakan untuk terapi bagi para pecandu ‘Narkotika’. manfaat Kratom juga sudah masuk dalam kategori tanaman jenis obat yang terdaftar dalam SK Menteri Pertanian Republik Indonesia,” tuturnya.
Untuk membahas lebih dalam mengenai tumbuhan yang memiliki potensi ekspor menjanjikan tersebut, sebelumnya, Sutarmidji telah menyampaikan berbagai hal terkait manfaat tanaman ini pada simposium bertajuk ‘Kratom Sustainability’ yang dihadiri Senator Amerika Serikat, Curt Bramble, beserta tim dari Amerika Serikat, Asosiasi Kratom Indonesia, Yohanes Cianes Walean, Asosiasi Kratom Amerika, Mac Haddow di Pontianak, Jum’at kemarin. “Sutarmidji telah mengatakan hal yang terpenting adalah harus ada penelitian. Menurutnya, zat yang terkandung dalam Kratom memiliki senyawa dengan zat yang ada di tubuh, sehingga bisa menjadi netral. Dia pun optimistis pelarangan Kratom tahun 2023 belum bisa terwujud hingga ada solusinya. “Karena dalam kondisi sekarang ini kita harus berpikir bagaimana menjaga ekonomi masyarakat, yaitu dengan mengatur cara penjualannya dengan benar, melalui tata niaga supaya pelaku usaha dapat terkotrol pemasasannya,” kata Sutarmidji. “Pengkajian dapat diharapkan bisa terus dilakukan agar mendapat kesimpulan yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah,” imbuhnya. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko telah menerima delegasi dari Amerika Serikat {AS} yang terdiri atas anggota senat, periset, hingga pengusaha. Moeldoko mengungkap pandangan periset AS yang menyebut tanaman Kratom tidak masuk golongan psikotropika. “Ada pandangan dari BIN bahwa Kratom masuk dalam psikotropika, tapi tadi dari peneliti United States bilang tidak seperti itu. Hasil riset kita sedang minta untuk mengkonfirmasi agar tidak jadi sesuatu yang diperdebatkan terus-menerus. Agar ada kepastian,” kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 8/8/2022. “Moeldoko dan delegasi AS sepakat mengembangkan riset bersama. Riset bakal melibatkan perguruan tinggi di Kalbar serta periset dari AS dan Indonesia. “Kemudian dari sisi tata niaga, kami akan undang Kementerian/Lembaga terkait agar isu Kratom yang terjadi di Amerika, yaitu dari sisi produknya ada bekteri-bakteri yang harus diberesin agar steil pada saat diekspor,” imbuh dia. “Moeldoko telah menjelaskan kratom masih menjadi perdebatan di Indonesia dari sisi regulasi. Dia juga sudah menggelar rapat dengan sejumlah pihak mengenai kontroversi Kratom itu. “Berikutnya dari sisi regulasi juga harus ada kesepakatan karena di Indonesia sendiri persoalan Kratom masih debatable. Walaupun saya sudah melakukan rapat bersama antara BPOM, BIN, dan Pemda,” Moeldoko. Lebih lanjut Moeldoko menegaskan pada intinya Kratom memiliki pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat lokal. Dia ingin komoditas Kratom diatur lebih baik. Karena masyarakat disana hidup dari Kratom, ratusan ribu yang tergantung dengan Kratom. Untuk itu, yang diperlukan ke depan adalah bagaimana ada regulasi yang memastikan bahwa Kratom jadi sebuah komoditas yang diatur dengan baik,” imbuhnya dia. {SAYDI. D,./M. Syahrief. H.}. Teambuser Kalbar