Kapolres Pulau Buru Di Nilai Gagal Dalam Menjalani Tugasnya, Sekjen APRI Minta Kapolres Perlu Di Efaluasi

BuseronlineNews.,com, Maluku – Namlea Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (APRI) Mengecam keras terhadap Para Cukong yang membiayai Penambang untuk melakukan aktifitas penambangan secara Ilegall di Kabupaten Buru yang berlokasi tepatnya di Gunung Botak maupun kali Anahoni Kecamatan Waelata.

Hasil rilisan yang disampaikan oleh Sekjen DPP APRI Imran Malla lewat SMS singkat Whapsapnya kepada wartawan media kami mengatakan bahwa kegiatan besar besaran terhadap pengelolaan emas dengan cara membuat rendaman pada seputaran gunung botak dan Anahoni yang didanai oleh para tengkulak tengkulak ini harusnya distop total dan atau pelaku harus ditangkap dan diproses.

kalau hal ini dibiarkan saja maka sudah barang tentu akan terjadi pencemaran lingkungan hidup maupun kerusakan lingkungan kalau hal ini terjadi yang rasakan adalah masyarakat setempat bukan para tengkulak tengkulak yang di datang bikin rusak lalu pergi membawa hasil.

fenomena yang menambahkan Iram Malla semakin geram dimana masyarakat setempat dikejutkan dengan munculnya air bermwarna biru tua dikali anahoni areal PETI beliau mengatakan ini akibat campuran bahan kimia secara sporadis sehingga air tersebut berwarnah biru karena tidak menjaga safety pekerjaan,kalau di lihat dari kejadianya hal tersebut sudah berlangsung lama sengaja di buang ke sungai mengikuti aliran air keruh hasil kegiatan mesin dompeng namun karena hari itu tdk ada aktifitas mesin dompeng sehingga kelihatan air birunya,ini sangat berbahaya bagi lingkungan apalagi desa kaki air,” ungkapnya.

Inilah kelemahan Penegak Hukum Setempat yang tidak tegas mengambil langkah tindakan hukum hingga memberikan sebuah efek jera terhadap pelaku tambang Ilegall maupun para tengkulak tengkulak tersebut

Emosinya lagi bahwa dirinya pernah pernah menyampaikan kepada aparat hukum setempat bahwa penindakan PETI di Gunung .botak dan sekitarnya tidak akan berjalan efektif kalau selama ini yang di tindak hanyalah penambang sementara para tengkulak di biarkan begitu saja.

Olehnya itu untuk memutuskan mata rantai PETI agar tidak berjalan lagi maka para tengkulak tengkulak harus di tindak sesuai aturan yang berlaku dan saya melihat ada oknum penegak hukum yang sengaja menutup nutupi, Dirinya berjanji tidak akan segan segan berkoordiansi dengan mabes Polri agar Kapolres Pulau Buru segerah di efaluasi karena di nilai gagal selama ini,” tegasnya.

( Tim )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.