KUDUS – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi melakukan sentralisasi pelayanan pasien airborne di gedung TB Center. Dalam gedung TB Center tersebut terdapat pelayanan poliklinik TB DOTS, poliklinik TB MDR, ruang rawat inap TB MDR hingga ICU airborne.
Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi melalui Wakil Direktur Pelayanan dr. Abdul Hakam, M.Si Med, Sp. A mengatakan, penyentralan palayanan pasien airborne disease dilakukan untuk menekan kejadian infeksi akibat pelayanan di rumah sakit secara konsisten. Hal ini mengacu pada PMK 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang bertujuan untuk menurunkan angka infeksi atau Healthcare Associated Infections (HAIs), memutus rantai penularan di fasilitas pelayanan kesehatan, serta mencegah terjadinya mikroba Multi Drug Resistant (MDR).
”Kalau dulu poliklinik DOTS masih terpisah, sekarang disentralkan jadi satu gedung yang representatif dengan sirkulasi udara bersih yang baik karena bersebelahan dengan green hospital,” katanya.
Selain layanan poliklinik, rumah sakit milik pemerintah Kabupaten Kudus ini juga dilengkapi dengan layanan penunjang laroratoium dan layanan spesialistik. Sementara dalam upaya melaksanakan program TB , RSUD dr. Leokmono Hadi memiliki 1 dokter spesialis paru, 2 perawat TB SO, 2 perawat TB RO, 1 apoteker dan 1 analis laboratorium.
Tahun ini penemuan suspek TBC di RSUD dr. Loekmono Hadi sampai 17 Juli 2022 ada 621 pasien, kasus TBC SO yang ditemukan dan diobati ada 217 pasien dan kasus TBC RO yang ditemukan dan diobati ada 29 kasus.
RSUD dr. Loekmono Hadi juga menerima kunjungan dari Green Light Committee (rGLC) Provinsi Jawa Tengah pada layanan TB RO pada Rabu (27/7) pagi. Kunjungan dari rGLC mission tersebut dalam rangka mereview dan meningkatkan kualitas manajemen Program Pengendalian TB RO yang terstandarisasi di Indonesia. Serta untuk mencegah serta mengurangi kemungkinan adanya tindakan yang kurang tepat terkait isu-isu klinis dan manajerial dalam pengelolaan pasien TB RO.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dokter Andini Aridewi berharap, dengan adanya fasilitas TB Center ini harus diimbangi dengan pelayanan yang semakin meningkat. Dengan demikian pasien yang datang untuk berobat akan mendapatkan kenyamanan sehingga secara psikologis bisa membantu mereka untuk cepat sembuh.
”Sebagai rumah sakit rujukan, RSUD dr. Loekmono Hadi harus bisa memberikan pelayanan yang bagus dan prima. Kami berikan apresiasi kepada RSUD dr. Loekmono Hadi atas desain TB Center,” kata Andini.
( JIMMY )