Bupati Majalengka Gerakan Penanaman 10 Juta Pohon Harus Digelorakan

MAJALENGKA – Bupati Majalengka bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK RI) Prof.Dr.Muhadjir Effendy melouncing Penanaman 10 juta Pohon aksi nyata gerakan nasional revolusi mental dalam pengurangan risiko bencana, Kemandirian Ekonomi dan Pangan di Kabupaten Majalengka bertempat di Area Hutan Blok Pasir Desa Kulur Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka, Selasa (12/7/2022) .

Turut hadir langsung dalam Kegiatan tersebut Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehahteraan Sosial Didik Suhardi, Forkopimda, Sekda, Para Kepala OPD, pengiat lingkungan hidup dan Camat yang mengikuti secara virtual.

Bupati Majalengka DR.H. Karna Sobahi. M.MPd dalam sambutanya mengatakan bahwa kabupaten Majalengka merupakan kabupaten agraris yang bertopografi dataran rendah dan tinggi. Dengan kondisi geografis dibawah kaki gunung ciremai Kabupaten Majalengka merupakan salah satu kabupaten yang rawan bencana longsor, pergerakan tanah dan banjir.

Dengan adanya program penanaman 10 juta Pohon aksi nyata gerakan nasional revolusi mental dalam pengurangan risiko bencana, Kemandirian Ekonomi dan Pangan maka dari itu program penanaman pohon harus digelorakan kembali dan dilaksanakan setiap tahun berikutnya untuk bisa mengurangi resiko banjir dan longsor.

Selain itu Bupati telah lama mencanangkan program Pelajar Peduli Pohon dan Lingkungan. ‎Rencana tersebut telah dikerjasamakan tahun ini bersama Dinas Pendidikan (Disdik).

” Program ini membangkitkan kembali semangat menanam untuk generasi penerus bangsa. Dengan program ini, maka para generasi pelajar memahami tentang pentingnya menjaga lingkungan. Selain itu, kita juga memiliki penyuluh – penyuluh pertanian yang akan mengawasi pohon pohon yang telah di tanam agar dirawat.”tuturnya.

Bupati menjelaskan, penanaman pohon dengan program Pelajar Peduli Pohon dan Lingkungan ‎akan lebih ditegaskan kembali, mengingat daerah Kabupaten Majalengka cukup rawan longsor dan pergerakan tanah. 

“Jadi jangan hanya menebang saja. Kita sejak dini harus menanamkan pemahaman sekaligus aksi nyata menanam kembali pohon,” ujarnya. 

Sementara Menko PMK RI Prof.Dr. Muhadjir Effendy yang memberikan sambutan secara virtual menyampaikan, permohonan maaf yang sebesar besarnya karena tidak bisa hadir langsung.

Pada tanggal 23 Mei sampai tanggal 28 Mei 2022, indonesia menjadi tuan rumah untuk pertemuan internasional yang menjadi Platform internasional untuk penanggulangan bencana.

Salah satu pembahasan pertemuan tersebut yaitu pemanasan global yang disebabkan oleh penebangan pohon sehingga dapat mengganggu kestabilan alam salah satunya.

“Efek rumah kaca yang disebabkan oleh CO2, gas metan, dan lain sebagainya juga menjadi salah satu penyebab es di kutub mencair,” ungkapnya. 

Maka pemerintah kembali mencanangka penanaman pohon di daerah rawan bencana longsor dan banjir. Serta sebagai wujud menghijaukan kembali lahan yang gundul menjadi hijau.

Selesai acara dilaksanakan penanaman pohon kayu dan buah -buahhan secara serentak di beberapa kecamatan yang ada di Kabupatan Majalengka hingga berita ini diterbitkan.

( TIM )

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.