PATI – Permasalahan terkait proses pelaksanaan seleksi ujian pengisian perangkat desa (PPD) tahun 2022 yang sempat dibawa dalam forum audiensi, menindaklanjuti aduan yang diterima terkait permasalahan adanya tidak transparan hasil seleksi pengisian perangkat desa kabupaten Pati melalui ujian CAT yang dilaksanakan pada 16 April di auditorium hotel UTC Semarang dengan fasilitator Universitas Stikubank Semarang selaku pihak ketiga yang ditunjuk pemerintah kabupaten Pati.
Karena ada beberapa mekanisme yang dinilai kurang tepat, salah satu inisiator penggagas hak angket Teguh Bandang Waluyo memberikan statement kepada para awak media diruang dewan, Senin (25/04).
“Hari ini paripurna evaluasi dan ditunda karena Bupati Pati Haryanto tidak hadir karena ada undangan di Blora. Perubahan jadwal, setelah perubahan jadwal tadi, saya salah satu inisiator penggagas hak angket setelah perubahan jadwal tadi, mengusulkan di forum paripurna dan disetujui 3/4 anggota DPRD yang hadir. Dan dari 43 yang hadir hampir mayoritas setuju hak angket, dan hari ini hak angket sudah di dok bahwa DPRD langsung melakukan hak angket,” jelas Bandang.
Ditambahkannya, adapun penyusunan Ketua, Sekretaris, untuk nama – nama siapa yang diusulkan di hak angket, nanti pimpinan DPRD akan bersurat dulu kemasing – masing fraksi untuk mengusulkan nama – nama siapa saja yang akan masuk di dalam hak angket, kepengurusan menyusul.
Ditanya tanggapannya tentang pelantikan yang diajukan kepala desa (Kades), Bandang berkomentar,” Terkait pelantikan yang diajukan kepala desa ( Kades), itu hak dari kades, saya tidak akan ikut campur kedalam,” ungkapnya.
“Tetapi semestinya tahapan, jadwal sudah sesuai dengan yang disampaikan oleh pemerintah daerah (Pemda), dilalui, tentang jadwalnya seperti apa kami tidak tahu,” cetusnya.
“Yang jelas disampaikan bahwa hak angket sudah pasti bergulir karena sudah diputuskan di paripurna,” tandasnya.
(Hery)
