Aceng SyamsuI Hadie,S.Sos.,MM: Idul Fitri adalah Titik Awal Menuju Muslim Istiqomah.

banner 468x60

Buseronlinenews.com –Sebentar lagi kita sampai di bulan Syawal, tepat di Hari Raya Idul Fitri. Sebulan penuh kita melaksanakan ibadah di bulan mulia, bulan suci, bulan Ramadhan.

Dalam sejarah Islam, perayaan Idul Fitri pertama kali diselenggarakan pada 624 Masehi atau tahun ke-2 Hijriyah. Waktu perayaan tersebut bertepatan dengan selesainya Perang Badar di bulan ramadhan yang dimenangkan oleh kaum Muslimin.

Dimana ketika itu jumlah pasukan kaum muslimin lebih sedikit dibanding dengan pasukan kaum kafirin yang sangat besar, tetapi berkat kegigihan dan keberanian serta istiqamah mempertahankan perjuangan walau dengan penuh tantangan, dimana mereka berperang dalam kondisi berpuasa, maka di akhir bulan dalam pertempuran ini Allah memberikan pertolongan dengan kemenangan kepada kaum muslimin, kemudian Allah memberikan perayaan yang luar biasa indah dan barokah yaitu Idul Fitri.

Hakikat perayaan Idul Fitri sendiri sejatinya adalah perayaan kemenangan iman atas nafsu di medan jihad Ramadhan. Umat Islam yang berhasil menjinakkan nafsu selama Ramadhan kembali fitrah dan layak untuk merayakannya dengan cara yang baik dan benar.

Memaknai idul fitri kita lihat dalam surat Arrum ayat 30:

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

Ada 3 (tiga) makna Idulfitri dalam ayat ini:

  1. Kembali kepada agama yang lurus.
  2. Kembali kepada asal kejadian.
  3. Kembali kepada keistiqomahan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa makna Idul fitri yang sudah terkenal di kalangan masyarakat dari semua lapisan adalah kembali kepada kesucian.

Itu benar, karena menurut bahasa bahwa Idul fitri adalah kembali kepada kesucian. Tetapi yang harus digaris bawahi, kalau merujuk ke ayat diatas, setelah kembali kepada kesucian maka harus berlanjut kepada keistiqomahan.

Allah SWT juga berfirman dalam surat Hud ayat 112 untuk memaknai arti istiqomah.

“Maka istiqomahlah (tetaplah kamu pada jalan yang benar), sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”

Dalam hadis Nabi Muhammad SAW pun menyebutkan perintah istiqomah kepada manusia.

Seseorang bertanya kepada Rasulullah Saw: “Ya Rasulullah, tolong ajarkan sesuatu kepadaku yang paling penting dalam islam dan saya tidak akan bertanya lagi kepada siapapun”, Nabi Saw. menjawab: “Katakanlah aku beriman kepada Allah, kemudian istiqomah (konsisten menjalankan perintah dan menjauhi larangan)”.

Jadi disini jelas sekali bahwa Idul Fitri adalah titik awal pelaksanaan dari hasil training selama satu bulan penuh di bulan ramadhan untuk menjadi orang yang bertaqwa, yaitu kembali kepada kesucian dengan fitrah manusia untuk kembali menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang lurus dan istiqamah.

Gema takbir Idul Fitri telah berkumandang, melarutkan rasa dan harapan agar ibadah selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah serta harapan agar dipertemukan kembali dengan Ramadhan berikutnya.

Meskipun Ramadhan tahun ini sudah berakhir, bukan berarti amalan yang menjadi rutinitas kita pada bulan Ramadhan juga berakhir. Akan tetapi, jadikanlah sebagai permulaan untuk ibadah di bulan-bulan selanjutnya sebagaimana yang telah kita lakukan di bulan ramadhan ini.

Hari raya Idul fitri merupakan hari kemenangan bagi seluruh umat muslim di dunia, karena menjadi puncak ibadah puasa Ramadan bagi umat muslim. Kita telah digembleng selama satu bulan penuh dengan berbagai kegiatan dan diberi motivasi jiwa dalam memaknai esesnsi dan hakikat ramadhan. Itu semua sebagai modal dasar untuk meningkatkan keimanan dalam menghadapi kehidupan selama 11 bulan kedepan dan nanti ketemu lagi bulan ramadhan yang akan datang.

Demikian kajian singkat ini, semoga bermanfaat bagi kita semuanya. Semoga Allah selalu membimbing kita di jalan yang lurus dan memberikan kekuatan kepada kita untuk beristiqamah di jalan tersebut. Amin ya rabbal ‘alamiin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.