Buseronlinenews.com- Terdapat pekerjaan pemeliharaan berkala jembatan ,yang menggunakan biaya APBN( Anggaran pendapatan belanja negara ) lebih kurang hingga ratusan juta rupiah ,
dengan pekerjaan yang tidak sesuai SOP ( standar oprasional prosedur) asal asalan , dari pengecetan yang kurang rata bahkan banyak bagian jembatan yang sama sekali tidak tersentuh oleh cat ,selain itu tenaga kerja tidak menggunakan perlengkapan keselamatan kerja.
Pernyataan ZAINUDIN , pria yang mengaku sebagai pengawas ( Mandor ) tentang pengerjaan yang tidak sesuai SOP sehingga dapat merugikan keuangan negara , saat di konfirmasi di lokasi jembatan ,bahwa di bagian yang tidak tersentuh cat ,emang tidak harus bahkan tidak akan pernah di cat ,dengan dalih ‘ Karena dibawahnya itu Jurang ‘gimana mau mengecatnya .
,pekerjaan tersebut Tanggung jawab Bu DEBI ( Kontraktor) , orang bandar lampung yang tugasnya di Balai ,kalo ada permasalahan dengan pekerjaan yang kurang silahkan hubungi dan konfirmasi langsung ke Bu DEBI, ini nomer Hp nya kata zainudin saat di tanya siapa kontraktornya.
DEBI saat di mintain tanggapan terkait prihal diatas ,DEBI melalui pesan Whatsapp miliknya,mengatakan bahwa Kerjaan tersebut belum selesai kilahnya,lah kalau belum selesai kenapa sudah berpindah ke jembatan yang lain pengerjaannya?dan apakah setelah ada berita pekerjaan itu akan di ulang kembali??menurut pantauan dari media Buser pekerjaan perawatan jembatan berkala ini bukan hanya terjadi tahun ini saya yang pengechatan nya di duga asal asalan,bahkan di tahun tahun sebelum nya seperti yang terjadi di jalan lintas Sumatra antara terbanggi besar sampai Oku timur pun demi kian.dan kali ini terjadi di jalan lintas pantai timur Sumatra pekerjaan perawatan berkala pun di duga dikerjakan asal asalan.
Ibu Debi melalai pesan singkat watsapp nya menambahkan bahwa pekerjaantersebut masih akan di lanjutin ,trus masih bisa diperbaiki kalo ada yang kurang , kalo ada masalah jangan ,apa apa dijadiin berita,
dan saya bukan kontraktor tapi kalo ada masalah disana saya bantu tuk dihubungkan ke PREMAN PREMAN disana ,saya justru harus negor kerjaan itu kalo salah ,soalnya yang saya urusin bukan jalan dan jembatan disana aja ,seluruh lampung saya pantau semua.
Pekerjaan ibu debi ini mengawasi pekerjaan seluruh Lampung,pantas saja banyak pekerjaan yang di duga asal asalan,,atau apakah sudah ada kerjasama dengan pihak kontraktor untuk meraup keuntungan yang lebih tinggi??
( Kairul Anam )