PAMEKASAN- Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Cipayung Plus (PMII, GMNI dan IMM) se-kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur menggelar aksi demonstrasi ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Kamis (14/4/2022).
Aksi demonstrasi yang ditemui langsung oleh Ketua DPRD Pamekasan Fathorrahman itu berkaitan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax yang sebelumnya Rp 9 ribu perliter menjadi Rp.12,500 dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang semula 10% menjadi 11% serta , kenaikan harga minyak goreng.
Taufikur rahman selaku ketua GMNI serta salah satu korlap aksi mengatakan, sangat lucu melihat situasi dimana Indonesia adalah negara yg memiliki perkebunan sawit terbesar didunia namun tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam negri. Hal ini di indikasikan adanya mafia mafia minyak goreng yang mengekpor ke luar negri dengan harga yang jauh lebih mahal.
Untuk menanggulangi fenomenal nasional tersebut pihaknnya meminta kepada DPRD Pamekasan agar mendesak eksekutif untuk segera merekokasikan sebagian APBD untuk mensubsidi kebutuhan minyak goreng beberapa bulan kedepan.
Terkait kenaikan BBM jenis pertamax, peserta aksi dalam tuntutanya juga meminta DPRD Pamekasan segera mengambil langkah. Sebab, pihaknya khawatir kenaikan Pertamax tersebut berdampak terhadap kuota BBM jenis pertalit.
Orang orang skarang lebih memilih beli pertalite karena harga masih terjangkau, dan itu membuat stok pertalite cepat habis dan masyarakat dipaksa untuk beli pertamax
“kami membawa solusi yaitu DPRD segera mengusulkan kepada Pemkab Pamekasan untuk menerapkan peraturan seperti yang sudah diterapka untuk pembelian bio solar, dimana konsumen harus menyertakan kartu Identitas dalam pembeliannya jadi nanti jelas siapa yang pantas dan berhak menggunakan pertalit dan pertamak,” paparnya di hadapan Ketua DPRD Pamekasan.
Terpisah, Ketua DPRD Pamekasan Fathorrahman mengatakan, bahwa yang berkaitan dengan isu nasional akan dirinya sampaikan ke Jakarta tapi yang berkaitan dengan isu lokal akan segera diusulkan langsung kepada Bupati Pamekasan.
Permintaan subsidi minyak goreng dan usulan penerapan BBM pertamax dan pertalet tentu harus dirembukkan dengan pihak-pihak terkait. Pasalnya hal tersebut tidak bisa disikapi secara sendiri.
“Kami siap untuk menyampaikan kepada bupati karena nanti akan bertemu langsung di Pendopo dan akan kami sampaikan mengenai jawaban Bupati,” ucap Fathorrachman saat berdialog dengan para aksi.
Diketahui, saat ini masa aksi dari Seluruh BEM dan Cipayung Plus kabupaten Pamekasan memilih menunggu hasil rapat antara Bupati dan Ketua DPRD Pamekasan di pendopo.
(Luffi R/mosleh)